Berita Lubuklinggau

Sekolah Tatap Muka di Lubuklinggau, Meca Bahagia Ketemu Teman, Selama Ini Hanya Jumpa Lewat WA

Sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Lubuklinggau untuk PAUD/TK, SD dan SMP dimulai hari ini, Senin (23/8/2021).

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Salah satu siswi SMPN 2 Lubuklinggau terlihat diperiksa suhu tubuh sebelum masuk sekolah, Senin (23/8/2021). Mulai hari ini Lubuklinggau menerapkan tatap muka terbatas. 

Selain itu supaya tidak menimbulkan kerumunan di sekolah pihaknya juga membagikan buku paket pelajaran yang memang disediakan sekolah untuk para siswa.

"Kemudian sekalian kami menyampaikan himbauan bahwa pakaian supaya tidak ada kesalahan, Senin, Selasa, putih biru, Rabu putih-putih, Kamis putih batik, jumat pakaian olahraga kalau belum ada pakaian olahraga pakai olahraga SD, Sabtu batik," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kereta Api Tabrak Innova di Desa Kotabaru Martapura, Mobil Terseret 200 Meter

Sementara, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Yulianti menyampaikan, sistem PTM terbatas di Kota Lubuklinggau sistemnya sekolah mengajukan dan mengisi data pokok pendidikan (Dapodik) untuk pembelajaran tatap muka.

"Kemarin yang mengajukan baru 74 sekolah yang mengisi Dapodik, setelah itu sekolah mengisi berkas kemudian baru kita usulkan ke wali kota," ungkapnya.

Termasuk, SMP 7 yang kemaren belum siap kemudian konfirmasi lagi ke Disdik siang ini melakukan PTM terbatas, jadi untuk totalnya sendiri sampai dengan saat ini ada 74 sekolah SD dan SMP.

"Dari 15 SMP yang belum tatap muka hanya SMP 10 yang belum, kendalanya lagi rehab total, termasuk juga ada beberapa SD yang lagi rehab," terangnya.

Kemudian, untuk sekolah swasta yang dibawah Disdik rata-rata sudah PTM Terbatas kecuali sekolah Xaverius, karena aturan sekolahnya harus ke yayasan lebih dahulu.

"Seperti sekolah Annida, Ponpes Ar Risalah tatap muka, jadi pada intinya semuanya pada hari berjalan lancar yang penting tahap awal ini kita coba lebih dahulu," ungkapnya.

Ia pun menekankan kepada masing-masing sekolah yang sudah PTM terbatas untuk tidak lengah menerapkan proses ketat, karena memang sejak awal yang mengajukan ini sudah dipantau agar sanggup patuh.

"Kemarin kita pantau UKS- nya, karena UKS harus tersedia obat, sarana cuci tangan, masker air bersih, itulah kemarin yang kita anggap belum layak ada yang tidak kita loloskan," ujarnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved