Kasus Sumbangan 2 Triliun

Sumbangan Rp2 Triliun Akidi Tio Buat Heboh, Komisi III DPR : Geli, Lucu dan Menggemaskan

Komisi III DPR RI melihat kasus ini merasa geli, lucu dan menggemaskan. Apalagi ini menyeret kepolisian

Editor: Weni Wahyuny
Tribunsumsel.com
Heriyanti Anak Akidi Tio saat tiba di Polda Sumsel beberapa waktu lalu. Sumbangan Rp2 Triliun yang buat heboh ini terus menjadi perhatian hingga anggota DPR berkomentar bahwa kasus ini lucu dan menggemaskan 

Kata Jusuf Kalla

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla meminta sumbangan Rp2 Triliun Akidi Tio dihentikan saja dan tak perlu diperpanjang.

Ia menyebutkan bahwa kejadian ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia karena sudah ada kejadian serupa sebelumnya.

Kala itu, JK pun sempat menghentikan satu di antara kasus di masa silam yang menyebut utang Indonesia bisa dilunasi oleh temuan ribuan ton emas.

Untuk itu, dari pelajaran kasus sebelumnya, JK meminta agar sumbangan Rp 2 triliun ini dihentikan.

"Saya kira ini tidak perlu diperpanjang, dihentikan saja bahwa ini menipu seluruh bangsa," kata JK, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (4/8/2021).

JK menilai, sumbangan yang awalnya hendak diberikan secara pribadi kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, sudah tidak masuk akal.

"Jadi semuanya tidak masuk akal. Tidak ada logikanya menyumbang pribadi lewat Kapolda, yang menerima salah, yang memberi juga salah," jelas JK.

Baca juga: Menelusuri Jejak Akidi Tio, Namanya Populer Tahun 1970 di Langsa, Ada Cerita Ahok Punya Pabrik Limun

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sarankan sumbangan Rp2 Triliun dihentikan saja
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sarankan sumbangan Rp2 Triliun dihentikan saja (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Menurutnya, secara logika, ketika ada yang hendak menyumbang sebanyak Rp 2 triliun, paling tidak harus memiliki harta Rp 10 triliun.

Pasalnya, tidak mungkin seseorang menyumbangkan seluruh hartanya, tanpa tersisa.

"Kalau ada yang mau nyumbang Rp 2 triliun, setidaknya dia punya uang Rp 10 triliun, tidak mungkin semua hartanya disumbangkan."

"Itu juga tidak masuk akal, ini masalah akal sehat saja bahwa kita percaya orang yang menipu-nipu seperti itu," ujarnya.

Kemudian, JK pun menceritakan kasus lama terkait isu temuan emas yang bisa membayar seluruh utang Indonesia.

Adapun, isu tersebut disampaikan oleh mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al-Munawar.

Said Agil Husin Al-Munawar menyebut, temuan emas itu merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran yang tersimpan di bawah Prasasti Batutulis, Bogor.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved