Pasien Isoman di Palembang Meninggal

Ada 34 Orang di Palembang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Kasus Terbaru Dialami Ketua RW

Dinas Kesehatan Kota Palembang mengimbau keluarga pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19, aktif berkomunikasi dengan puskesmas dan tenaga medis

Editor: Wawan Perdana
SRIPO/RAHMALYA
Walikota Palembang Harnojoyo yang mengecek kondisi warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri sekaligus memberikan sosialisasi prokes ke masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien covid-19, Kamis (29/7/2021). 

Menurut Asmawati, suaminya itu ada riwayat mengidap diabetes.

Selama ini juga bergantung pada suntikkan insulin untuk menjaga kadar gula dalam darah.

"Sakit sudah lama kena diabetes, biasanya almarhum rutin suntik insulin empat kali sehari. Tapi itu mulai jarang dilakukan beberapa waktu lalu, itu juga salah satu faktor daya tahan tubuhnya turun, " ujarnya.

Setalah dinyatakan positif, di hari yang sama saat sore hari Asmawati mencari rumah sakit yang masih menyediakan tempat tidur untuk pasien isolasi Covid-19.

Namun tak mendapat satupun rumah sakit menyediakan kamar.

"Saya cari ke RS Boom Baru dan RS BARI semuanya penuh. Di RS BARI pun masih ada empat orang lagi yang antre. Akhirnya disarankan dokter untuk Isoman dulu di rumah, " katanya.

Setelah pulang, Asmawati mendapatkan tabung oksigen milik seorang temannya, kemudian mengisi oksigen ke RS Pusri pada malam harinya.

Karena hasil swab dirinya dan anak negatif, Asmawati lah yang senantiasa merawat sang suami selama isoman.

Selama isolasi mandiri, Puskesmas setempat memberikan obat dan vitamin kepada almarhum dan menanyakan kondisi terkini Heriyadi.

Sampai akhirnya pada Jumat sore ketika hendak mengisi ulang tabung oksigen, Heriyadi mulai tak sadarkan diri dengan nafas terengah-engah.
Mengetahui kondisi tersebut ia bingung harus berbuat apa dan hanya mendampingi suami.

Heriyadi dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 06:00 WIB keesokan harinya, saat Asmawati hendak mengecek kondisi sang suami.

"Saya panggil anggota keluarga yang lain, kakak dan adik di cek denyut nadi sudah tidak ada lagi, " ujarnya.

Dia menyebutkan, satgas Covid-19 datang ke rumah Sabtu siang sekitar pukul 11:00 WIB untuk menjemput dan memakamkan jenazah di TPU Gandus.

Sang suami selama ini menjabat sebagai Ketua RW di tempat tinggalnya.

Ia tidak melakukan perjalanan ke luar kota, sehari-hari ia hanya membuka warung makan di samping rumahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved