Darurat Covid 19
Mengenal Carina Joe, Ilmuan Wanita Indonesia, Jadi Salah Satu Pemilik Hak Paten Vaksin AstraZeneca
Mengenal Carina Joe, Ilmuan Wanita Indonesia, Jadi Salah Satu Pemilik Hak Paten Vaksin AstraZeneca
Carina mengaku seperti mendapatkan proyek besar saat menerima tawaran untuk terlibat dalam produksi Vaksin AstraZeneca.
Karena hasil kerjanya nanti akan mempunyai pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat secara global.
Meski demikian, Carina mengungkapkan ada perasaan senang dan susah saat ia terlibat dalam pembuatan Vaksin AstraZeneca.
"Saya dapat proyek ini seperti saya dapat proyek yang besar. Karena saya pikir hasil kerjanya bakal punya pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat secara global."
"Terus perasaannya ada senangnya ada susahnya juga," kata Carina dikutip dari Live Instagram Desra Percaya bersama Carina Joe, Indra Rudiansyah dan Ganjar Pranowo, Minggu (25/7/2021) kemarin.
Carina pun menceritakan selama memproduksi Vaksin AstraZeneca, seluruh tim bekerja super keras.
Bahkan Carina bersama timnya harus bekerja selama tujuh hari seminggu dalam waktu 12 jam sehari.
Tanpa adanya libur dan istirahat selama waktu satu setengah tahun.
Kerja keras Carina bersama timnya itu dilakukan untuk bisa membuat Vaksin AstraZeneca dan agar bisa segera digunakan di seluruh dunia.
"Kita bekerja super keras, saya pikir setengah mati si. Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu, lebih dari 12 jam sehari. Tanpa libur tanpa istirahat selama satu setengah tahun itu. Supaya itu bisa digunakan di seluruh dunia," ungkap Carina.
Baca juga: Suara Hati Warga Binaan Lapas Banyuasin Tunggu Vaksin, Kami di Sini Juga Warga Negara
Baca juga: Selain Harus Sudah Vaksin Covid-19, Pelanggan KA Juga Harus Penuhi Syarat Ini
Pernah Bercita-cita Sebagai Dokter atau Insinyur
Sebelumnya, Carina mengungkapkan pernah bercita-cita sebagai dokter atau insinyur.
Kemudian sewaktu SMA ia tertarik dengan bidang bioteknologi, khususnya tentang manipulasi genetika.
"Dulu cita-citanya pas masih kecil pengen jadi dokter atau insinyur, ya standar. Waktu saya SMA saya cari-cari lagi untuk bidang kuliah, saya pikir ini saya tertarik dengan satu bidang bioteknologi."
"Tentang manipulasi genetika. Karena menarik ya saya bisa mengganti genetika tumbuhan atau hewan," terang Carina.