Berita Viral
Seorang Pria Tunanetra Disebut Didenda Rp50 Ribu karena Masker Melorot Viral, Ini Fakta Sebenarnya
Seorang pria tunanetra disebut didenda Rp50 ribu karena maskernya melorot. Bagaimana fakta sebenarnya ?
Sehingga, kata Agus, tindakan itu kemungkinan besar bukan dilakukan oleh petugas Covid-19.
"Saya kira kurang pas (petugas Satgas), karena kalau petugas PPKM itu tugasnya pukul 08.00 WIB, sehingga itu harus diinformasikan kembali kepada publik agar tidak simpang siur," ungkapnya.
Pengunggah video minta maaf
Diberitakan TribunJabar.id, setelah viral, emak-emak yang mengunggah video tersebut meminta maaf.
Diketahui, orang yang mengunggah video tersebut beranama Evi (47), warga Kelurahan/Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
"Saya mohon maaf kepada petugas PPKM Darurat atas video yang saya unggah tentang Pak Ujang yang dipalak Rp 50 ribu," katanya kepada wartawan di Pendopo Kota Banjar, Senin.
Ia mengaku, tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan petugas PPKM Darurat ataupun yang lainnya.
"Saya tahu itu dipalak, karena kalau petugas asli itu tidak begitu (bayar langsung ditempat). Karena harus pakai surat dan ikut sidang (sidang Tipiring)."
"Saya tidak ada maksud menyudutkan petugas PPKM Darurat karena kejadian membuat video itu saya spontan karena ada rasa kemanusiaan tidak ada maksud yang lainnya," ungkapnya.
Menurut dia, video tersebut diunggah sebagai bentuk imbauan kepada masyarakat supaya lebih berhati-hati.
Baca juga: Viral Mobil Fortuner Dicorat-coret Pemiliknya PPKM Bikin Sengsara : Semua Tentang Curahan Hati
Sebab, kata dia, di situasi PPKM Darurat ini banyak oknum yang bisa memanfaatkan kesempatan untuk merugikan orang lain.
"Karena zaman sekarang itu, banyak oknum yang memanfaatkan di saat PPKM Darurat ataupun kejahatan lainnya."
"Itu saja yang saya klarifikasi. Untuk teman-teman yang sudah mengunggah video saya, mohon sebesar-besarnya tolong jangan disudutkan petugas PPKM Darurat dan lainnya."
"Dan tolong dihapus karena kejadiannya tidak seperti itu, dan itu bukan kesalahan dari petugas PPKM Darurat."
"Karena kejadiannya itu jam 7 pagi dan kebetulan Pak Ujang itu tidak bisa melihat dan tidak ada juga orang karena sedang mengantar gorengan, hanya ada dua orang," tambahnya.