Idul Adha 2021
Melihat Perawatan Sapi Kurban Jokowi di Palembang, Berat 1,16 Ton, Biaya Pakan Rp 100 Ribu per Hari
Perawakan sapi sumbangan Presiden Jokowi tegap berotot dengan warna coklat gelap di sekujur badan. Terdapat corak warna hitam pada bagian leher
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sapi kurban sumbangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Palembang sudah dipilih. Jenisnya Simental Pegon berbobot 1,16 ton dengan harga Rp95 juta.
Perawakan sapi ini tegap berotot dengan warna coklat gelap di sekujur badan. Terdapat corak warna hitam pada bagian leher dan corak putih besar dari bagian dahi sampai hidung. Tanduknya juga cukup panjang.
Tribunsumsel.com melihat langsung lokasi kandang tempat sapi sumbangan Presiden Jokowi, Minggu Minggu (18/7/2021).
Tiba di sana, suara sapi yang saling menyaut terdengar jelas. Nampak beberapa sapi, termasuk sumbangan presiden sedang menyantap makan siangnya.
Petugas juga terlihat mondar-mandir membersihkan kandang, memberi makan dan melayani pembeli,
Hewan kurban ini sedang dirawat di peternakan Dwikarya Farm milik Muhammad Idil, yang berlokasi di Jalan Pangeran Ayin Lorong Saudara, Kecamatan Sako, Kota Palembang.
Di dalam kandang yang berukuran 12 x 6 meter, sapi ini diletakkan berdampingan dengan sapi kurban sumbangan milik Gubernur Sumsel Herman Deru, Wakil Gubernur Mawardi Yahya, dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi.
Selain sapi kurban sumbangan para pejabat, di dalam kandang total ada 10 sapi.
Ketika didekati, sapi ini nampak tenang, tidak menunjukkan kegelisahan.
"Sapi Presiden sudah di kandang ini selama satu bulan lebih, " ujar Eko Gitoyo, pemilik sapi yang dibeli oleh Presiden Jokowi ketika dibincangi.
Merawatnya lebih dari dua tahun, Eko mengaku, ini adalah pertama kalinya sapi yang ia rawat terpilih menjadi sapi kurban sumbangan Presiden.
Warga Sukabangun 2 Palembang ini, awalnya bereksperimen untuk menghasilkan sapi yang memiliki berat di atas 1 ton, dan terbukti berhasil.
Bahkan penempatan kandangnya pun sengaja dipisah dan diberi space kandang yang lebih luas.
"Itu bertujuan agar terlihat seberapa jauh ia (sapi) bisa tumbuh. Luas kandang di rumah itu 7x15 meter, " katanya.
Pemberian makannya pun harus ekstra. Bahkan sejak sapi berusia 2 tahun, ia harus merogoh kocek Rp100 ribu per hari untuk memberi makan sapi itu.
"Tidak cukup dengan rumput saja, makanannya ada lima macam diantaranya rumput, ampas tahu, kulit ubi, dedak, dan konsentrat, " ujarnya.
Pembagiannya, pada pagi hari sapi mendapat jatah makan ampas tahu dicampur konsentrat terus minum, di siang hari dikasih rumput, lalu jam 2 siang sapi-sapi di kasih minum.
Kemudian sore hari, makanannya kulit ubi dan konsentrat berlanjut hingga malam hari.
Menurut Eko, bobot sapi akan bertambah ketika tinggi sapi sudah mencapai maksimal di usianya 1,5 tahun.
Ketika tingginya sudah mentok, barulah berat badan sapi akan bisa terus bertambah.
Untuk mencapai lokasi peternakan Dwikarya, sapi presiden ini harus menempuh jarak 7 kilometer dari kandang aslinya di wilayah Sukabangun 2, dengan diantar menggunakan mobil pick up.
Dirinya dikabari ketika usai Idul Fitri tadi, kalau sapinya bakal jadi kandidat sapi presiden untuk kurban.
Makanya Eko membawa ke sini untuk memudahkan pemeriksaan kesehatan dan pengangkutannya.
Sapi jenis Simental Pegon ini hasil dari kawin suntik petugas inseminator Banyuasin, induk aslinya pun juga jenis Simental Pegon.
Usia sapi Presiden tersebut sekarang 4 tahun.
Baca juga: Deretan Nama Sapi Hewan Kurban Presiden Joko Widodo, Memiliki Nama Unik dan Berat yang Fantastis
Muhammad Aidil, pemilik peternakan Dwikarya Farm menjelaskan, sembari menunggu arahan di mana sapi akan diantarkan.
Dirinya memperlakukan sapi kurban Presiden dan pejabat lainnya dengan cara yang sama dengan sapi-sapi miliknya.
Baik itu sapi arisan masjid, masyarakat, dan pejabat, jenis makanan disamakan.
"Sapi Presiden saja yang bukan punya saya, walaupun bukan sapi milik kami, perawatannya disamakan dengan 200 lebih ekor sapi, hanya saja jumlah makanannya harus ekstra. Selain rumput, sapi kurban Presiden dan pejabat lainnya diberi makan ampas tahu, kulit ubi, dedak, dan konsentrat," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir setidaknya peternakannya menjadi tempat pejabat memilih hewan kurban.
Terutama Gubernur Sumsel yang membeli sapi kurban sudah tiga kali.
Presiden dua kali, sebelumnya di tahun 2020 lalu sapi kurban Presiden juga dari peternakan ini.
Sedangkan tahun ini sapi Presiden yang dipilih adalah milik pak Eko.
Selera pejabat memilih sapi kurban dilihat dari beratnya harus di atas rata-rata, sehat dan harus seram dalam artian tanduknya panjang dan badannya kekar.
Teknik atau cara menghasilkan sapi dengan ukuran jumbo, dilakukan dengan memperhatikan pakan sehari-hari, bibit indukan sapi dan menjaga kesehatannya.
Penimbangan sapi-sapi kurban akan dilakukan besok ketika hendak diantar ke lokasi pemotongan.
Untuk saat ini harga sapi yang ia jual berkisar Rp17 juta hingga Rp95 juta sementara kambing Rp2,5 juta hingga Rp6 juta per ekor.
"Harga ada kenaikan sedikit, karena sapi impor tak masuk. Jadi kebanyakkan milik petani dan sapi lokal yang gemuk diambil, " kata pria yang menjalankan bisnis keluarga sejak tahun 2011 ini. (TS/ Rachmad Kurniawan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/sapi-kurban-presiden-jokowi-di-palembang-minggu.jpg)