Berita Palembang
Temuan PDHI Sumsel, 60 Persen Kambing Tak Penuhi Syarat Hewan Kurban Sesuai Syariat, Sapi 7,9 Persen
Hasil temuan Tim PDHI Sumsel, 60 persen kambing dan 7,9 persen sapi tidak memenuhi syarat sesuai syariat Islam untuk dijadikan hewan kurban.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jelang hari Raya Idul Adha, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan pemeriksaan hewan kurban di seluruh wilayah Sumsel.
Tim PDHI Sumsel mendatangi peternak-peternak hewan kurban secara bergantian mulai dari Ogan Ilir, Banyuasin, Prabumulih, dan hari ini di Palembang.
"Untuk di Sumsel ini kami menemukan ada sekitar 60 persen kambing yang dijual tidak memenuhi standar kurban, dan sapi sekitar 7,9 persen," kata Ketua PDHI Sumsel, drh Jafrizal saat memeriksa di Peternakan Sapi yang ada di Jalan Demang Lebar Daun, Kamis (15/7/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, 60 persen kambing dan 7,9 sapi ini tidak memenuhi standar terkait umur. Jadi umurnya belum cukup. Sebab sesuai syariat Islam untuk kurban, umur sapi minimal 2 tahun dan kambing 1 tahun.
Untuk itu ia pun sudah memberikan arahan kepada masyarakat, dan peternak untuk membeli dan menjual hewan sesuai anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI), dimana hewan yang dijual adalah hewan yang sudah cukup umur.
Kebanyakan memang masyarakat tidak paham, mereka membeli sesuai ukuran ataupun dengan harga murah. Karena hewan kurban besar belum tentu umurnya cukup. Bisa saja kecil justru cukup umur.
"Hewan kurban dikatakan layak konsumsi, pertama dia sehat, kedua mencapai umur untuk dipotong. Dengan syarat, dua pasang gigi susu tanggal, atau minimal di atas dua tahun," jelas dia.
Selain mengecek syarat hewan kurban yang dijual, pihaknya memastikan kesehatan kurban tidak membawa penyakit ke manusia.
Adapun beberapa jenis penyakit hewan kurban yang diantisipasi adalah, Cacing hati, Antaraks, Salmonella, Leptospirosis, Brucellosis, dan lainnya. Untuk hewan kurban biasanya meraka melakukan pemeriksaan Antemortem dan postmortem. Dari sisi kesehatan tidak ada masalah.
Baca juga: Cerita Mayor (Purn) Yusni Selamatkan Dirinya dan Cucu, Korban Kebakaran Rumah Dinas TNI
Sementara itu Salah satu peternak hewan kurban, Syarif Abu Bakar di kawasan Demang Lebar Daun Palembang mengatakan, bahwa ia melakukan perawatan hewan kurban secara maksimal sambil menunggu pembeli yang datang.
Mereka memeriksa kesehatan sapi secara berkala, terutama dalam tiga bulan terakhir dengan rutin memberi obat anti cacing agar sapi-sapi sehat saat akan dibeli.
"Setiap minggu kami mandikan sapi-sapinya, menjaga kebersihan kandang. Kesehatan sapi terutama dari cacing juga kami lakukan," katanya.
Sedangkan untuk minat pembeli, belum begitu terlihat. Awalnya sudah banyak yang kontak tapi ada juga yang batal.