Berita Viral

Apa itu Bediding? Fenomena Suhu Udara Dingin secara Ekstrem yang Terjadi pada Juli 2021

Belakangan ini terjadi kondisi suhu udara yang dingin pada petang, malam, hingga pagi hari. Sementara pada siang hari, suhu udara terasa panas sekali

Tribun Sumsel
Apa itu Bediding? Fenomena Suhu Udara Dingin secara Ekstrem yang Terjadi pada Juli 2021 

Ada pula spot-spot kecil di Pulau Jawa yang memiliki pola hujan yang berbeda.

Pada kondisi ini, matahari sedang berada di posisi terjauh.

Apa yang menyebabkan suhu terasa lebih dingin?

Penjelasannya, saat memasuki musim kemarau, udara pada malam hari akan terasa sangat dingin karena Bumi melepaskan sebagian besar energi panas yang diserapnya pada siang hari. 

Di samping itu, dinginnya suhu di pagi hari saat musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit.

Dengan demikian, tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Pembedanya, sewaktu musim kemarau umumnya cuacanya cerah dan langit bersih dari awan.

Ini menyebabkan energi yang dilepaskan oleh Bumi pada malam hari dapat lepas ke atmosfer bebas, tanpa terhalang awan.

Proses melepas energi oleh Bumi pada malam hari adalah fenomena reguler yang terjadi setiap hari.

Namun jika langit sedang banyak awan, energi yang dilepaskan ini terperangkap.

Akibatnya suhu permukaan Bumi terasa lebih hangat atau tidak mengalami bediding.

Fenomena bediding bakal terjadi sepanjang musim kemarau, dan akan terasa lebih dingin ketika puncak kemarau saat kondisi langit benar-benar cerah dalam waktu yang lama (pembentukan awan sangat minim).

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karena itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan saat ini angin yang bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin.

Dampaknya terjadi penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang terletak di selatan khatulistiwa.

Meski tidak dapat diprediksi tanggal persisnya karena musim din Indonesia yang tidak seragam, fenomena ini umumnya terjadi pada September yang biasanya mengalami curah hujan paling rendah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved