Darurat Covid 19

Penjelasan Mengenai Studi Ungkap 2 Dosis Vaksin AstraZeneca Buat Kekebalan Kuat Selama 1 Tahun

Penjelasan Mengenai Studi Ungkap 2 Dosis Vaksin AstraZeneca Buat Kekebalan Kuat Selama 1 Tahun

Editor: Slamet Teguh
reuters
Vaksin AstraZeneca. Penjelasan Mengenai Studi Ungkap 2 Dosis Vaksin AstraZeneca Buat Kekebalan Kuat Selama 1 Tahun 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi di Indonesia, membuat pemerintah terus bertindak.

Diketahui, hingga kini angka penyebaran Covid-19 masih terus naik.

Salah satu cara yang dilakukan untuk menekan angka ini ialah vaksinasi.

Studi terbaru menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca memberikan kekebalan tubuh kuat selama satu tahun. 

Vaksin ini memberikan respons imun yang kuat setelah interval dosis kedua yang diperpanjang hingga 45 minggu atau setelah dosis penguat ketiga.

Hal ini disampaikan dalam jurnal yang diterbitkan oleh University of Oxford di server pre-print The Lancet, berdasarkan sub-analisis dari percobaan COV001 dan COV002.

Interval yang diperpanjang antara dosis pertama dan kedua vaksin Covif-19 AstraZeneca hingga 45 minggu menghasilkan peningkatan respons antibodi hingga 18 kali lipat, diukur 28 hari setelah dosis kedua. 

Dengan interval pemberian dosis 45 minggu antara dosis pertama dan kedua, titer antibodi empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan interval 12 minggu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa interval pemberian dosis yang lebih lama tidak mengurangi efektivitas vaksin, namun justru dapat memberikan kekebalan yang lebih kuat.

Selain itu, dosis ketiga vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diberikan setidaknya 6 bulan setelah dosis kedua, meningkatkan tingkat antibodi enam kali lipat dan mempertahankan respons sel T. 

Dosis ketiga juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta dan Delta.

Baik dosis kedua yang diperpanjang intervalnya dan dosis ketiga Vaksin COVID-19 AstraZeneca kurang reaktogenik dibandingkan dengan dosis pertama.

"Terdapat respons yang sangat baik untuk dosis kedua, bahkan setelah penundaan 10 bulan dari dosis pertama," jelas Profesor Sir Andrew J Pollard, Chief Investigator & Director Oxford Vaccine Group di Universitas Oxford dalam keterangannya pada Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Sosok dokter Rochman Arif, Jenderal Lapangan Covid-19 RSUP Persahabatan yang Gugur Terpapar Covid-19

Baca juga: Putus Penyebaran Covid-19, Wakil Ketua DPD Golkar Sumsel Yulizar Dinoto Bagikan Masker ke Pemulung

Analisis ini melibatkan sukarelawan berusia 18 hingga 55 tahun yang terdaftar dalam uji coba COV001 dan COV002 dan telah menerima satu dosis atau dua dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca.

COV001 adalah uji coba Fase I/II yang tersamar-tunggal, acak, dan terkontrol yang menilai keamanan, imunogenisitas, dan kemanjuran AZD1222 pada 1.077 orang dewasa sehat di lima pusat uji coba di Inggris.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved