Jelang Sekolah Tatap Muka Terbatas 12 Juli, Sejumlah Sekolah Swasta Akui Siap
Bukan hanya sekolah negeri saja yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang direncanakan 12 Juli mendatang
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Prawira Maulana
"Untuk mapel memang sesuai anjuran hanya yang esensial saja. Akan tetapi khusus di kita kami menerapkan khusus bagi kelas 1 dan 2 ini selama tiga bulan pertama akan fokus ke calistung (baca, tulis, hitung)," jelasnya.
Mengapa kita lakukan ini, karena tidak semua siswa kelas 1 yang masuk tahun ini mereka menempuh jenjang TK.
"Dan juga walaupun TK tapi mereka kan belajarnya tidak 100 persen, ada sekitar 15 persen dari 160 siswa yang diterima tahun ini tidak TK," tegas Zaki.
"Maka kami memfokuskan selama tiga bulan pertama ini kita fokuskan mereka untuk belajar calistung agar benar-benar mereka bisa memahami ini,"tambahnya.
Begitu juga kelas dua , karena selama satu tahun pandemi kemarin saat kelas satu takutnya masih ada yang belum tuntas untuk pembelajaran calistung ini.
"Tapi kita juga masih menunggu kepastian untuk PTM Juli nanti. Namun pada intinya kita siap untuk menyambut PTM terbatas ini," tegasnya.
Kesiapan yang sama juga dilakukan oleh SDIT Azzahra yang ada di Poligon menjelang proses pembelajaran tatap muka terbatas ini.
"Alhamdulilah, insya Allah kami siap bahkan sejak Desember lalu kan kita sudah ajukan untuk pembelajaran tatap muka diawal tahun namun tidak jadi karena kondisi pandemi saat itu," tegas Kepala SDIT Azzahra, Achmad.
Ia mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan yakni mulai dari sarana proses seperti tempat cuci tangan, cek suhu tubuh dan lain sebagainya. "Kalau ini semua kita sudah siap dan orangtua siswa pun sudah banyak menyetujui untuk PTM ini," jelas dia.
Berdasarkan data sebelumnya, ada sekitar 70 persen wali siswa yang setuju jika tatap muka digelar.
"Dan untuk kali ini mungkin juga sama bahkan bisa jadi bertambah karena kan ini sudah satu tahun lebih belajar secara daring," ungkap dia.
Namun, bagi yang tidak siap PTM tatap muka pihaknya tetap memfasilitasi pembelajaran secara daring.
Sesuai skema yang dirancang, jelas Achmad pihaknya akan membuat satu shift untuk pembelajaran PTM terbatas juli nanti.
"Kita rencana hanya satu kali shift yakni pagi yang dimulai pukul 7 pagi sampai 10 dengan waktu durasi belajar dua jam dan sisanya persiapan. Nah setiap kelas nanti berisi maksimal 7 siswa dan semua jenjang akan masuk dan bergantian. Bagi yang hari tersebut tak masuk secara tatap muka tetap bisa mengikuti secara daring, jadi yang dirumah juga bisa lihat pembelajaran tatap muka di kelas," tegas dia.
Ia mengatakan nantinya jika PTM terbatas ini benar dilaksanakan, di minggu pertama masuk pihaknya akan melakukan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
"Satu minggu kita rencana fokus ke MPLS dulu sembari sosialisasi kepada siswa dan walisiswa. Baru setelahnya masuk sesuai dengan prokes. Namun ini masih dalam rancangan dan kami siap saja jika nanti PTM ini benar-benar digelar di kota Palembang," ungkapnya.