Sekolah Tatap Muka
Anggota DPRD Sumsel Wanti-wanti Sekolah Jelang Tatap Muka, Jangan Paksa Wali Murid
Menjelang persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) proses belajar dan mengajar di Sekolah pada 12 Juli mendatang,
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menjelang persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) proses belajar dan mengajar di Sekolah pada 12 Juli mendatang, DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengawasi pelaksanaan PTM tersebut
“Kita akan selalu bekerja sama bersama Pemerintah, dan Diknas untuk melakukan pemantauan selama belajar tatap muka dilaksanakan,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, Rabu (30/6/2021).
Politisi PKS menegaskan akan menindaklanjuti dan akan memberi rekomendasi sanksi tegas, bagi sekolah yang memberikan persyaratan PTM kepada wali murid, seperti pihak sekolah untuk melakukan sekolah tatap muka harus melakukan surat perjanjian dengan wali murid.
Di mana isi perjanjian tersebut menyebutkan, selama belajar tatap muka secara langsung, pihak sekolah tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi kepada murid di tengah pandemi saat ini.
“Kami akan meminta ditindak tegas sekolah yang melakukan hal tersebut, itu adalah tugas kami melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap sekolah selama tatap muka,” ujarnya.
Ditambahkannnya, semua hal tersebut merupakan tindakan zalim dari pihak sekolah, apabila ada yang menerapkan seperti itu.
“Kita semua tahu, mungkin selama ini sebagai orang tua jenuh melihat anak yang selalu sekolah via daring, untuk itu pihak sekolah jangan seakan ingin menambah beban orang tua, dengan adanya perjanjian yang menyebutkan tidak bertanggung jawab atau melepas tanggung jawab kepada murid di tengah pandemi saat ini,” tegasnya.
Ditempat terpisah, sebanyak 55 pasien suspek (PDP) dan kontak (ODP) yang terpapar virus corona, masih dirawat di Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring Palembang.
Jumlah ini terus berkurang sebanyak 84 orang, setelah dinyatakan sembuh, dari total selama dibuka Rumah Sehat itu dibuka sebanyak 146 orang dan dirujuk ke rumah sakit sebanyak 6 orang
"Seluruh pasien selama ini 146 orang, namun sebagian besar sudah selesai diisoliasi dan dinyatakan sehat atau negatif, boleh pulang sebanyak 84 orang, serta boleh beraktifitas seperti biasa," ujar ketua PIC Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring Palembang M Bukhori.
Diungkapkan Bukhori, bagi pasien yang dirawat pihaknya melakukan pemantauan secara aktif melalui 3 ship petugas yang ada, dengan memantau kondisi kesehatan, kepatuhan makan obat hingga tanda- tanda vital pasien, mulai dari nadi, suhu pernapasan, tekanan darah hingga saturasi oksigen, yang jadi perhatian khusus
"Kalau aktivitas mereka selama diisolasi, lebih banyak ke mandiri dengan menjaga kebersihan diri sendiri di kamar, termasuk olahraga ringan di teras kamar masing- masing, sebab mereka belum diizinkan keluar," tandasnya.
Diterangkan Bukhori, lonjakan pasien terpapar Covid-19 yang diisolasi di Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring, pada minggu tadi sempat mengalami lonjakan tinggi, namun saat ini mulai berkurang.
"Tower 8, juga sempat ada lonjakan di minggu kemarin sampai ada 15 orang px masuk di tanggal 25 Juni. Tapi minggu ini mulai turun lagi 2-3 px sehari," ujarnya.
Bukhori sendiri mengingatkan, peningkatan jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa terus terjadi, jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun). Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak lengah.