Berita Nasional Hari Ini

Tanggapan Jokowi Disebut 'The King of Lip Service' : Kampus Tak Perlu Halangi Mahasiswa Berekspresi

Presiden Jokowi menanggapi aksi BEM Mahasiswa yang sebut dirinya The King of Lip Service, ia meminta kampus tak menghalangi mahasiswa berekspresi

Editor: Weni Wahyuny
(Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara soal kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Selasa (29/3/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara setelah dirinya disebut 'The King of Lip Service' oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Kritikan BEM UI yang menyebut Jokowi 'The King of Lip Service' viral di media sosial akhir-akhir ini.

Pro dan kontra datang setelah adanya kritikan tersebut.

Jokowi mengaku sudah lama dikritik hingga disebut bersikap otoriter.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pernyataan di Istana Merdeka, Selasa (29/6/2021).

"Itu kan sudah sejak lama (dikritik)," ujarnya dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang saya plonga-plongo."

"Terus ganti lagi, bilang kalau saya ini otoriter," beber Jokowi.

Menurutnya, penyebutan The King of Lip Service tersebut sebagai bentuk ekspresi dari mahasiswa.

"Terakhir, ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service."

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa," kata dia.

Baca juga: Siapa Prof Ari Kuncoro, Rektor UI yang Panggil BEM karena Kritik Jokowi The King of Lip Service

Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021).
Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). (Twitter @BEMUI_Official)

Ia pun memperbolehkan adanya kritik yang disampaikan oleh kelompok mahasiswa itu.

Bahkan, Jokowi meminta pihak kampus agar tak perlu menghalangi ekspresi dari BEM UI tersebut.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan agar kritik disampaikan secara sopan santun.

"Ini negara demokrasi, jadi kritik ya boleh-boleh saja," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved