Berita Nasional
Babak Baru Kasus Dugaan Kebocoran Data Milik BPJS Kesehatan, Sita Barang Bukti, Termasuk Laptop
Babak Baru Kasus Dugaan Kebocoran Data Milik BPJS Kesehatan, Sita Barang Bukti, Termasuk Laptop
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus kebocoran data milik BPJS Kesehatan tampaknya memasuki babak baru.
Mabes Polri langsung turun tangan mengatasi hal tersebut.
Bahkan Mabes Polri telah turun untuk melakukan penggeledahan.
Kabag Penerangan Umum (Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, pihaknya telah melakukan penggeladahan terhadap Kantor BPJS Kesehatan.
Pemeriksaan itu kata Ahmad telah dilakukan selama tiga hari selama bulan Juni 2021 terhadap server kantor pelayanan kesehatan yang berlokasi di Jakarta Pusat itu.
"Telah dilakukan penggeledahan pada tanggal 8,9 dan 10 Juni 2021 di kantor BPJS Kesehatan terhadap server BPJS Kesehatan di Jakarta Pusat," kata Ahmad saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (25/6/2021).
Diketahui penggeledahan ini dilakukan guna proses penyelidikan dugaan kebocoran data pengguna BPJS kesehatan yang menyebabkan data dari masyarakat tersebut bocor dan dijual belikan di ranah daring.
Pada pemeriksaan tersebut kata Ahmad, pihaknya dalam hal ini Badan Reserse Kriminal Polri (Baresrkrim) telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi yakni dari unsur Polri, BSSN, BPJS dan pihak swasta.
"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap empat belas orang saksi yakni 1 saksi pelapor Polri, 5 BPJS; 3 BSSN; 5 Vendor," tutur Ahmad.
Lebih lanjut kata Ramadhan, dari hasil penggeledahan itu pihak penyidik telah menyita dua laptop dari kantor BPJS Kesehatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polres Lubuklinggau Tangkap Kurir Sabu Kelas Kakap, Bawa 1 Kg Sabu dari Jambi
Baca juga: Kondisi di Papua KembalI Memanas, 30 Anggota KKB Sandera dan Bunuh Tiga Pekerja di Yahukimo
Sebagai upaya penyelidikan lebih lanjut saat ini tim forensik tengah melakukan pendalaman terhadap dua unit laptop yang diamankan itu.
"Telah dilakukan penyitaan dan saat ini masih dilakukan analisa dan pemeriksaan forensik terhadap 2 (dua) laptop yg digunakan," tuturnya.
Tak hanya itu Ahmad menyebut, pihaknya juga telah menerima data dari PT S terkait dengan hasil Pentest atau yang upaya pengujian keamanan informasi.
"Telah diterima data/informasi dari PT S berupa laporan hasil Pentest, Pada tanggal 10 Juni 2021, Tim Forensik Siber Bareskrim telah melihat secara langsung database BPJS Kesehatan," kata Ahmad.
Selain itu kata Ahmad, penyidik juga telah mengirimkan Permohonan Penerbitan Izin Khusus Sita Geledah ke PN Surabaya terkait dengan lokasi server DRC BPJS Kesehatan di Kantor PT SIGMA di Surabaya.