Penyiram Air Keras Guru TK Diringkus

'Saya Habis-habisan, Tapi Dia Buat Saya Sakit Hati', Pengakuan Penyiram Air Keras ke Guru TK

Dia banyak janji, ngajak nikah terus nyuruh bilang ke keluarganya. Kalaupun tidak direstui, dia ngajak kabur.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berakhir sudah pelarian Sukarji (34) warga Desa Pahang Asri Kecamatan BP Peliung Kabupaten OKU Timur (OKUT) Sumsel yang sudah tega mengusapkan air keras persis ke mata Meli Handayani (27) karena sudah menolak cintanya.

Di hadapan petugas, pria bertato di lengan kirinya itu tampak tenang saat mengakui tindak kejahatan yang sudah ia dilakukan.

"Niat saya cuma mau melukainya saja," kata Sukarji saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Mapolda Sumsel, Selasa (15/6/2021).

Dari pengakuannya, rasa sakit hati menjadi dasar utama bagi Sukarji sampai tega melukai korban.

Sukarji mengaku sudah berpacaran selama 6 bulan dengan guru TK Darusalam Desa Sumber Jaya Kabupaten OKUT tersebut.

Korban bahkan meminta agar ia segera menemui keluarganya untuk menyatakan keseriusan.

Namun saat permintaan itu dilakukan, justru Sukarji harus menelan pil pahit karena mendapat penolakan bahkan penghinaan.

Tak lain dan tak bukan, penolakan itu dikarenakan Sukarji bekerja serabutan dan berstatus resedivis kasus penggelapan yang baru keluar penjara di tahun 2020 silam.

"Kakaknya sampai menghina saya dengan kata-kata kasar. Ya saya balik hina juga dia. Jadi kami sempat cek cok waktu itu. Saya tidak terima dihina," ujarnya.

Tak hanya itu korban juga ikut menolak Sukarji dengan alasan yang tak ia dipahami.

Padahal ia merasa sudah banyak berkorban untuk perempuan yang dicintainya itu.

"Uang tabungan saya habis-habisan untuk dia. Tapi ujung-ujungnya dia buat saya sakit hati. Dia banyak janji, ngajak nikah terus nyuruh bilang ke keluarganya. Kalaupun tidak direstui, dia ngajak kabur. Tapi kenyataannya tidak begitu," ujarnya.

Dengan emosi yang memuncak, Sukarji akhirnya memutuskan untuk melukai korban menggunakan air keras.

Rencana itu disiapkannya dengan membeli air keras di sebuah toko bangunan tak jauh dari tempat tinggalnya.

Hingga akhirnya eksekusi dilakukan pada Senin (31/5/2021) sekira pukul 09.30 WIB tepatnya ketika korban sedang berada sendirian di ruang kelas.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved