Berita Muaraenim
Adik Sudah Curiga, Pria Asal Muba Dibunuh Tiga Teman Saat Hendak Beli Lahan Lubai di Muaraenim
Adik Parsidi, Suyatman (31) sudah curiga kakaknya tidak memberi kabar. Setelah lima hari tak pulang terungkap Ia menjadi korban pembunuhan.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM,-Mata sembab dan letih terlihat diwajah Suyatman (31) warga Dusun I, Desa Srikarang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba ini bersama keluarga besarnya.
Pasalnya, selain sudah lama mencari keberadaan kakaknya, juga terlihat shock setelah diketahui kakaknya ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dibunuh secara sadis oleh rekannya sendiri di dalam hutan Pematang Selalang Dusun I Desa Menanti Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim.
"Saya tidak tahu kakak saya bawa uang berapa dan kemana," ujar Suyatman yang merupakan adik kandung korban Paridi.
Menurut Suyatman, kakaknya (korban,red) kalau pergi biasanya selalu memberi kabar kepadanya.
Dan pada saat kejadian ini, kakaknya tumben (tidak biasa,red) tidak menghubunginya karena sebelum kejadian kakaknya sempat berkomunikasi dengannya.
Baca juga: 3 Pria Ini Siapkan Lubang Kuburan Sebelum Membunuh Parsidi di Muara Enim, Ini Kronologinya
Karena curiga iapun mencoba menghubunginya melalui HP, namun tidak kunjung dijawab.
Kemudian pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2021 ia melihat pelaku Sukasman dan pelaku Suwandi (DPO) sudah pulang.
Kemudian ia bertanya kepada pelaku Sukasman namun dijawab tidak tahu.
Karena merasa curiga sehingga pada hari Selasa tanggal 8 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 ia bersama dengan pemerintah desa dan warga langsung mengamankan pelaku Sukasman.
Dan setelah diinterogasi warga dan perangkat desa akhirnya ia mengakui jika telah membunuh kakanya bersama
Suwandi (DPO) dan Sutarjo.
"Saya tidak menyangka kakak saya dibunuh, apalagi salah satu pembunuhnya masih kerabat yakni Sukasman," ungkapnya sambil mengusap air mata.
Hal senada dikatakan Purwanto (36) yang merupakan adik ipar korban, bahwa korban orangnya pandai bergaul baik dengan keluarga maupun warga.
Dan ia merasa bersyukur masih bisa menemukan korban meski sudah meninggal dunia.
Baca juga: Kenang Masa Kecil, Gubernur Herman Deru Jagokan Timnas Jerman di Euro 2020
Misbahudin (24) yang merupakan menantu korban, bahwa setelah lima hari tidak pulang, kelima anggota keluarganya bermimpi yang sama, yakni korban pulang.
Kelima anggota keluarga tersebut istri korban, mantu korban dan ketiga anak korban. Ketahuannya pagi bercerita ngobrol bersama-sama ternyata bertemu dengan korban.