Bea Cukai: Upaya Menanggulangi Penyelundupan dengan Pendekatan Sosiokultural

4)      Community Development, organisasi melakukan aktivitas melampui tugas yang diwajibkan oleh hukum untuk mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bentuk kegiatan ini misalnya, penggalian potensi komoditas/produk lokal untuk didorong ekspor, memberikan pelatihan/penyuluhan melalui program pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya.

 
Kesimpulan
1.      Beberapa kasus kegiatan pengawasan represif yang berakibat konflik dengan masyarakat serta tantangan luas wilayah pengawasan tanpa diimbangi jumlah SDM dan sarana-prasarana yang memadai, menjadi latar belakang disusunnya kajian mengenai strategi pendekatan sosiokultural untuk meningkatkan peran masyarakat dalam kegiatan pengawasan kepabeanan dan cukai;

2.      Efektivitas atau tercapainya sasaran program kerja pada kajian ini, yaitu adanya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan sosial, sedangkan tujuannya adalah terwujudnya pengawasan yang efektif;

3.      Strategi pendekatan sosiokultural adalah suatu strategi untuk merubah perilaku masyarakat dengan memanfaatkan aspek-aspek sosial dan budaya yang hidup di masyarakat setempat tanpa menggunakan paksaan dan kekerasan agar selaras dengan tujuan organisasi;

4.      Metode pelaksanaan strategi pendekatan sosiokultural dilakukan dalam sebuah Operasi Penggalangan, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan secara terencana, terarah, dan terukur yang bertujuan mengubah atau menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pihak penggalang, yang dilakukan di dalam negeri ataupun di luar negeri, untuk menanggulangi ancaman atau hambatan yang akan dilakukan pihak lawan terhadap kebijaksanaan yang akan dilakukan oleh pihak penggalang.

5.      Strategi pendekatan sosiokultural yang termaktub di dalam program kerja pengabdian, pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat (P3M) dijadikan sebagai taktik dan media dalam melaksanakan operasi penggalangan.