Zul Diduga Melawan Saat Ditangkap karena Menyetrum Ikan, Ayahnya Tak Terima Anaknya Dianiaya

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Zul (32), warga Desa Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meringkuk di sel tahanan Polres Muratara. 

Zul diserahkan ke Polres Muratara setelah ditangkap petugas dari Lembaga Persatuan Peduli Aliran Sungai (LPPAS) Kabupaten Muratara.

"Zul ini diserahkan ke kita karena diduga menyerum ikan di sungai Rawas," kata Kepala Sat Reskrim Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad kepada wartawan, Selasa (1/6/2021). 

Zul berikut barang bukti perahu, genset, jaring, angkong dan ikan sudah diamankan di Mapolres Muratara.

Dedi Rahmad menjelaskan awalnya anggota LPPAS Muratara melakukan patroli di sekitar sungai Rawas di Desa Surulangun, dini hari.

Mereka melihat dua orang memakai perahu sedang berada di tepi sungai.

Saat dihampiri ternyata membawa banyak ikan di dalam perahu, dan juga ada alat setrum ikan.

Ketika ditanya dari mana asal ikan tersebut, namun Zul pria yang ditangkap tadi tidak menjawab. 

Ditanya pula kepada rekan Zul, malah orang tersebut berlari. 

Zul pun juga hendak berlari, namun dipegang oleh salah seorang anggota LPPAS Muratara bernama Reka.

"Zul dan Reka ini sempat berkelahi, namun Zul berhasil ditangkap kemudian diserahkan ke Polres Muratara," kata Kasat Reskrim.

Sementara orangtua Zul, Yahya mengatakan akan melapor LPPAS Muratara ke aparat penegak hukum.

Yahya mengaku tidak terima setelah melihat kondisi anaknya menderita luka di bagian kepala.

"Kami tidak terima dan tidak senang, kenapa anak kami sampai luka di kepalanya, artinya ini ada penganiayaan," kata Yahya.

Ketua LPPAS Muratara, Samsul Bahri membenarkan bahwa Zul pria yang ditangkap anggotanya mengalami luka di bagian kepala.

"Saat ditangkap, Zul melakukan perlawanan sehingga terjadi perkelahian antara anggota kami dengan Zul.

Pas dibawa ke Polsek Rawas Ulu ternyata Zul mengalami luka di bagian kepalanya," ujar Samsul Bahri.

Area lampiran