Berita Muratara
Penyebab Banyak Babi Hutan Mati di Muratara Terjawab, Diduga Terserang Virus ASF
Banyaknya babi mati ini diduga terkena serangan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
Penemuan babi mati ini di antaranya berada di wilayah Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Nibung.
"Saya pagi tadi ke kebun, ada sekitar tiga ekor (babi mati) yang saya temui," kata Mustofa, warga Kelurahan Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Polres Muara Enim Dirikan Posko PPKM Skala Mikro Percontohan di Lubuk Amplas, Lengkap Rumah Isolasi
Baca juga: Update Konfirmasi Positif Covid-19 di Empat Lawang, Setengah Bulan Bertambah 8 Kasus
Dia meyakini babi itu mati dengan sendirinya, bukan karena dibunuh pemburu atau terperangkap jeratan babi di kebun warga.
"Bangkai babinya sudah sampai busuk, kalau diburu pasti sudah dibawa, di sekitar babi itu juga tidak ada perangkap babi," kata Mustofa.
Warga lainnya, Dwi mengungkapkan juga menemukan babi mati di kebun karet miliknya beberapa hari lalu.
"Tiga hari yang lalu lah kira-kira, di kebun potongan (karet) saya, ada juga babi mati," katanya.
Selain di Kecamatan Rawas Ilir, warga di Kecamatan Nibung juga menginformasikan banyak ditemukan babi mati di wilayah mereka.
"Iya ada, kemarin di kebun sawit perusahaan juga ada babi mati," ungkap Rahma, warga Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung.
Warga yang sama, Anto mengatakan beberapa warga di desanya juga mengaku menemukan babi mati.
Dia menduga babi tersebut mati karena terserang virus flu babi.
Dia berharap instansi terkait dapat turun langsung mengecek ke lapangan guna menindaklanjuti informasi warga.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, secepatnya cek, semoga saja tidak berdampak kepada manusia," harapnya.