Pengakuan Bu Guru Nyaris Bunuh Diri Akibat Teror 19 Pinjol, Terlilit Utang Biaya Kuliah Rp40 Juta
Bu Guru S menceritakan terpaksa meminjam uang di aplikasi pinjaman online untuk kebutuhan membayar kuliahnya
TRIBUNSUMSEL.COM, MALANG-Bermula utang untuk biaya kuliah, seorang guru perempuan berinisial S (40 tahun) menjadi korban teror aplikasi pinjaman online (Pinjol).
S yang bekerja sebagai guru TK di Kota Malang ini terjerat utang sekitar Rp 40 juta di 24 aplikasi pinjaman online.
Akibat teror itu, sempat terlintas di pikiran S untuk bunuh diri.
Namun keinginan itu hilang berkat dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Dalam keterangan tertulisnya, S menceritakan terpaksa meminjam uang di aplikasi pinjaman online untuk kebutuhan membayar kuliahnya.
S kuliah sebagai syarat untuk bisa tetap mengajar di TK tempatnya mengajar.
Di TK tersebut, S sudah mengajar selama 13 tahun.
"Awal cerita saya pinjam online adalah karena kebutuhan untuk membayar biaya kuliah di salah satu universitas di Kota Malang sebesar Rp 2.500.000 karena memang dari tuntutan lembaga tempat saya mengajar harus punya ijazah S1," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/5/2021) malam.
"Kondisi terakhir gajinya Rp 400.000 sebulan. Karena sudah mengajar selama 13 tahun, tidak tahu saya jenjang kenaikan gajinya berapa. Tapi, kondisi terakhir sebelum dipecat Rp 400.000 sebulan," kata Slamet Yuono, kuasa hukum S dari Kantor Hukum 99 dan Rekan.
Baca juga: Heboh Toyota Bag-bagi Mobil Gratis, Cuma Modal Jawab 4 Pertanyaan Saja, Ini Faktanya
S lantas terjerat di sejumlah aplikasi pinjaman online karena untuk membayar pinjaman yang sebelumnya, dia terpaksa meminjam di aplikasi online yang lain.
Sampai akhirnya S meminjam di 24 pinjaman online dengan nilai sekitar Rp 40 juta.
Slamet Yuono mengatakan, kasus ini bermula dari ketidaktahuan S terhadap pinjaman online.
Sebab, banyak pinjaman online ilegal yang dalam praktiknya merugikan pihak peminjam.
"Dia tidak tahu kalau pinjaman online itu ada yang legal, ada yang ilegal. Dia tidak tahu. Pokoknya ketika dilihat di HP ada aplikasi pinjaman online, bisa di-download dan mereka bilang syarat mudah. Ada KTP, foto selfie, rekening, langsung cair," katanya saat dihubungi melalui sambungan telpon, Senin (17/5/2021) malam.
Setelah ditelusuri, aplikasi pinjaman online yang digunakan oleh S ternyata banyak yang ilegal. Slamet mengatakan, dari 24 aplikasi pinjaman online yang digunakan oleh S, sebanyak 19 aplikasi merupakan pinjaman online ilegal.