Fakta Terungkap, Keluarga yang Ngaku Mudik Jalan Kaki Gombong-Bandung Ternyata Tak Sepenuhnya Benar
Fakta Baru, Satu Keluarga yang Ngaku Mudik Jalan Kaki Gombong-Bandung Ternyata Tak Sepenuhnya Benar
"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta."
"Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," bebernya.
Dari Cikarang, ujar Masitoh, keluarga kecilnya berjalan menuju Cikampek, Karawang, Subang, dan Indramayu.
Tiba di Indramayu, Dani dan Masitoh mendapat tumpangan bus untuk ke Tegal.
Kemudian, dari Tegal mereka berjalan ke Gombong.
Setibanya di Gombong, Dani dan Masitoh mulai jalan kaki untuk kembali lagi ke Bandung.
"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat."
"Cuma tidak hanya sambil diam, tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namanya cari kerja susah," ungkapnya.
Baca juga: Punya Nama Malam Ruswati, Pelaku Pedofil di Prabumulih Ngaku Sekali Kencan Dibayar Rp 50 Ribu
Baca juga: Sosok Pria yang Buat Video Ajak Masyarakat Mudik dan Terobos Penyekatan yang Dibuat, Nasibnya Kini
Baca juga: Usai Mudik Dilarang, Kini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Larang Warga Ziarah Kubur
Sosok Dani
Viralnya kisah Dani dan Masitoh tersebut sampai ke telinga ibu Dani, Lilis Suryani (56).
Dilansir Tribun Jabar, Lilis mengaku malu saat tahu putra pertamanya viral karena mudik jalan kaki demi menarik simpati orang.
"Ibu mah, isin pisan meni dugi ka kitu (malu banget sampai seperti itu) kalau bisa gak usah viral."
"Ibu gak pernah nyuruh seperti itu," kata Lilis, saat ditemui di rumahnya di Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).
"Walau saya sudah tua dan tak punya apa-apa, saya masih mampu kerja, menjahit," ujar Lilis yang terlihat berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Lilis mengungkapkan, Dani dan Masitoh serta kedua anaknya sempat datang ke rumahnya.