Mudik Lokal di Sumsel Resmi Dilarang

Mudik Dilarang, Pengiriman Paket Oleh-oleh Meningkat, Pempek Kue Basah Palembang Paling Banyak

Tujuan pengiriman paling banyak ke Jakarta, Bogor, Depot dan Tanggerang (Jabodetabek), lalu daerah Jawa, Bali lainnya juga Kalimantan dan Sulawesi.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/HARTATI
Menjelang lebaran terjadi kenaikan volume pengiriman paket melalui layanan ekpedisi hingga 10 persen di Kantor pos. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menjelang lebaran permintaan pengiriman paket diprediksi naik.

Larangan Mudik juga dinilai berdampak pada naiknya volume pengiriman barang karena banyak masyarakat yang mengirim oleh-oleh untuk sanak keluarga di kampung halaman karena tidak bisa berlebaran bersama.

PT Pos saat ini mencatat kenaikan volume pengiriman barang dan paket naik 10 persen dari hari biasa. Angka ini akan terus naik hingga menyambut H-7 lebaran.

Kepala Kantor Pos Merdeka, Risdayati mengatakan barang yang paling banyak dikirim pelanggan saat ini ke luar Palembang yakni makanan seperti pempek, kue basah, kerupuk dan jenis makanan khas Palembang lainnya.

Tujuan pengiriman paling banyak ke Jakarta, Bogor, Depot dan Tanggerang (Jabodetabek), lalu daerah Jawa, Bali lainnya juga Kalimantan dan Sulawesi.

Khusus pengiriman ke pulau Jawa digunakan pengiriman darat karena umumnya satu hari sampai seperti ke Jabodetabek. Sementara di luar pulau Jawa dikirim via kargo perjalanan udara.

"Selama Ramadan kita berikan promo kiriman yakni paket ekonomis ramadan fair yakni pelanggan akan mendapat diskon 10 persen dari harga normal untuk pengiriman 5 dan 10 kg," ujar Risdayati, Senin (3/5/2021).

Sementara itu layanan kargo Garuda juga tetap melayani pengiriman paket dan barang setiap hari melalui air udara hingga menjelang lebaran nanti. Setiap hari tercatat 3 ton barang yang dikirim tujuan Jakarta.

Baca juga: Positivity Rate di Sumsel Sentuh Angka 30,8 Persen, Sekda Sumsel Nasrun Umar Ungkap Ini Penyebabnya

Baca juga: Penumpang Bandara Silampari Melonjak 100 Persen Jelang Pemberlakuan Larangan Mudik

Marketing dan Sales Cargo Supervisor Garuda Indonesia cabang Palembang, Fauzan Kelana mengatakan, pengiriman kargo Garuda ada dua jenis yakni pengiriman drop ke bandara dan ambil di bandara (port to port) atau pengiriman di drop di kantor Garuda dan dikirim ke alamat tujuan dengan layanan kirimAja (door to door).

Pengiriman kargo port to port lebih murah karena per kilo hanya dikenakan tarif Rp 7800 tujuan Jakarta dengan minimum pengiriman 10 kg dan kiriman door to door dikenakan biaya Rp 7500 per kilo.

"KirimAja lebih diminati oleh UMKM atau konsumen pribadi karena murah dan mudah layanannya," ujar Fauzan.

Sementara itu kiriman kargo dalam jumlah besar dilakuan eksportir udang asal Ogan Ilir saat ini yang bisa mengirim hingga 300 kg udang belalang setiap hari.

Kenaikan pengiriman barang dan paket juga dirasakan oleh ekspedisi TIKI. Paket kiriman satu hari sampai paling diminati konsumen karena bisa mengirimkan makanan langsung sampai.

"Selama Ramadan kenaikan volume kiriman 20 persen dominan pengiriman non makanan," ujar Direktur Utama PT TIKI Palembang, Wahyudi.

Wahyudi mengatakan pengiriman barang paling banyak mendominasi ke pulau Jawa dengan kota terbanyak menuju Jabodetabek (Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi) yang rata-rata pengiriman paket non makanan.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved