Vaksin Corona
Pusing dan Badan Bergetar Setelah Divaksin Covid-19, Bu Guru Susan Hampir Sebulan Lumpuh
Warga Dusun Pasir Talaga, Desa Cicadas, Sukabumi, ini mengalami kelumpuhan beberapa menit setelah mendapatkan vaksin dosis kedua
TRIBUNSUMSEL.COM, SUKABUMI-Nasib yang dialami guru honorer bernama Susan Antela (31 tahun), menarik perhatian dan simpati banyak orang.
Guru Seni Budaya di SMA Negeri Cisolok ini kini lumpuh setelah disuntik vaksin Covid-19.
Hampir sebulan Susan menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Warga Dusun Pasir Talaga, Desa Cicadas, Sukabumi, ini mengalami kelumpuhan beberapa menit setelah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Saat itu, Susan bersama sejumlah guru lainnya mengikuti vaksinasi di Cisolok pada Rabu (31/3/2021).
"Hampir sebulan dirawat di RSHS Bandung karena mengalami kelumpuhan setelah divaksin Covid-19," ujar paman Susan yang bernama Opi (43) saat dikonfirmasi oleh Kompas.com Jumat (30/4/2021).
Baca juga: PTS dengan Mahasiswa Tidak Sampai Seribu Akan Dimerger, Tahun Ini Ada 1.600 PTS Dibina
Opi menuturkan kronologi kejadian yang dialami keponakannya itu. Pada saat disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, Susan tidak mengalami masalah.
Namun, pada saat penyuntikan kedua, sempat terjadi perdarahan pada bekas suntik.
"Saat divaksin sempat ada keluar darah sedikit," tutur Opi.
Menurut Opi, 10 menit kemudian, Susan mengalami pusing dan badannya mulai bergetar.
Petugas Puskesmas Cisolok pada saat itu meminta Susan untuk duduk dan beristirahat sejenak.
"Namun, lama-lama tangan dan kakinya agak kaku. Matanya sedikit berkunang-kunang," kata Opi.
Akibat kondisi tersebut, Susan dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Setelah mendapatkan penanganan tim medis, akhirnya guru honorer yang sudah 9 tahun mengabdi itu harus dirujuk ke RSHS Bandung.
Pada hari itu juga, sekitar pukul 17.30 WIB, Susan didampingi perawat RSUD Palabuhanratu dibawa dengan mobil ambulans menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung.
Baca juga: Vaksin Sinopharm Buatan Negara Mana? Punya Efikasi 78 Persen, Dipakai Vaksinasi Gotong Royong