Berita Kriminal Palembang

Butuh Uang Rp 300 ribu Untuk Pulang ke Lubuklinggau, Dua Pria Nekat Begal Ojol di Palembang

Dua sekawan asal Kota Lubuk Linggau nekat membegal tukang ojek di kawasan Jalan RE Martadinata, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan IT 2 Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Dua tersangka begal yang beraksi di kawasan Jalan RE Martadinata, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan IT 2 Palembang diamankan di Polsek Ilir Timur II Palembang, Jumat (30/4/2021) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Tak punya biaya untuk pulang kampung di hari lebaran, dua sekawan asal Kota Lubuk Linggau nekat membegal tukang ojek di kawasan Jalan RE Martadinata, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan IT 2 Palembang. 

Namun aksi tersebut gagal sebab korban sempat berteriak sehingga mengundang kehadiran warga yang langsung menghajar kedua tersangka. 

Akibatnya, tersangka Tamrin Winata (21) dan Agusti Ariansa (19) kini telah merasa sakitnya babak belur diamuk massa. 

"Kami tidak ada uang, jadi timbul niat membegal," ujar tersangka Tamrin saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polsek Ilir Timur II Palembang, Jumat (30/4/2021). 

Tindak kejahatan yang dilakukan keduanya terjadi pada Minggu (25/4/2021) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

Baca juga: Polisi Kejar Bajing Loncat Viral yang Beraksi di Kawasan Musi 2 Palembang

Bermula para tersangka sudah berencana untuk membegal ojek online yang sebelumnya sudah mereka pesan melalui aplikasi yang tersedia. 

Sembari menunggu driver ojek datang, tersangka Tamrin mempersiapkan sebuah balok kayu yang rencananya akan dipukulkan ke korban. 

Kedua tersangka selanjutnya menunggu kehadiran korban di pinggir jalan RE Martadinata. 

Setelah korban datang, tersangka Agusti mengajak bicara korban untuk mengalihkan perhatian.

Disaat itulah, tersangka Tamrin mengambil kesempatan dengan langsung menghantam pundak korban dengan balok kayu yang sebelumnya sudah ia persiapkan. 

Hal ini menyebabkan korban terjatuh ke jalan. 

"Saya kira korban pingsan. Jadi langsung saya ambil handphone dia dan lari. Tapi ternyata korban tetap sadar dan langsung berteriak. Disitu banyak warga yang mendekat dan kami dipukuli," ujar Tamrin. 

Sementara itu, tersangka Agusti mengaku, terpaksa melakukan tindak kejahatan karena terdesak kebutuhan ekonomi. 

Baca juga: Operasi Ketupat Musi 2021, Berikut Pos Pengamanan Pelayanan dan Penyekatan di Palembang

Mereka sudah merasa perantauannya di kota Palembang gagal sehingga ingin pulang ke kampung halaman. 

"Sebelumnya kami kerja di tempat cucian mobil, tapi hasilnya tidak seberapa. Jadi kami maunya pulang saja ke kampung, tapi tidak ada uang. Kami kepepet," ujarnya tertunduk lesu. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved