Kritikan Rizieq Shihab Dari Penjara, Mudik Dilarang, Wisata Dibiarkan, Ahli Beri Penjelasan
Kritikan Rizieq Shihab Dari Penjara, Mudik Dilarang, Wisata Dibiarkan, Ahli Beri Penjelasan
TRIBUNSUMSEL.COM - Meski berada di dalam penjara.
Nyatanya, Eks Pimpinan FPI Rizieq Shihab masih memberikan kritikan kepada pemerintah.
Yang terbaru, Rizieq Shihab menyinggung kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Kebijakan yang disindir yakni larangan mudik pada libur lebaran tahun ini, tapi di sisi lain sektor pariwisata justru dibuka lebar.
Hal ini ia sampaikan dalam sidang lanjutan kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan atas kerumunan Megamendung, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (29/4/2021).
"Ini kan mudik dilarang dalam rangka mencegah penyebaran Covid ini kan masuk langkah-langkah untuk penanganan wabah. Tapi sementara wisata dibiarkan," kata Rizieq di persidangan.
Rizieq juga menyinggung longgarnya penanganan Covid-19 khususnya di sektor pariwisata.
Dimana warga negara asing (WNA) dibiarkan begitu saja masuk Indonesia sekalipun WNA itu berasal dari negara yang tengah dilanda wabah paling parah di dunia yaitu India.
"Sekarang lagi ramai, masyarakat dilarang lebaran pulang mudik, tapi WNA dibiarkan masuk Indonesia," ucap dia.
"Orang asing datang dari negeri yang wabahnya paling parah saat ini, India, itu dibiarkan masuk Indonesia," sambung Rizieq.
Eks pentolan FPI ini lalu menanyakan kepada ahli yang duduk sebagai saksi, apakah kebijakan semacam itu efektif untuk menangani wabah Covid-19.
"Nah ini pertanyaan saya dalam ilmu epidemiologi, apakah hal semacam ini efektif penanganan wabah?" tanya Rizieq kepada saksi.
Baca juga: PAN Sebut Perbedaan Partainya Dengan Partai Ummat yang Baru Dideklarasikan Amien Rais
Baca juga: Siapa Suheri Sebenarnya, Satu-satunya PNS di Kapal Selam KRI Nanggala-402, Seorang Ahli Torpedo
Baca juga: Pengertian Fidyah dan Cara Membayarnya yang Perlu Diketahui
Ahli dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Panji Fortuna menjelaskan prinsip penularan berkaitan dengan mobilitas manusia.
Sehingga jika terjadi mobilitas atau pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain, maka pada dasarnya dia punya potensi sebagai sumber penularan.
Sementara soal perjalanan internasional, Panji menyatakan bahwa perjalanan spesifik dari India sudah dilarang oleh pemerintah dengan cara menutup pintu masuk para pendatang.