Tips Atasi Anak Stres Belajar Online

Anak Stres Akibat Sekolah Online atau Belajar Daring, Ini Tanda-Tandanya dan Cara Mengatasinya

. Ternyata banyak anak yang juga merasakan stres, karena harus mengikuti belajar mengajar secara online atau daring.

Editor: Hanafijal
.(ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF)
Foto dirilis Rabu (16/9/2020), memperlihatkan sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19 ini memunculkan masalah tersendiri bagi anak-anak yang tinggal di wilayah pelosok Jombang yang tidak bisa mengakses jaringan internet 

TRIBUNSUMSEL.COM--BUKAN hanya orang dewasa yang banyak stres gegara terpaksa mengubah kerjanya dari rumah akibat pandemi covid-19. Ternyata banyak anak yang juga merasakan stres, karena harus mengikuti belajar mengajar secara online atau daring.

Mungkin banyak orangtua merasa lega karena anaknya tidak perlu pergi ke sekolah untuk belajar, sehingga risiko anak mengalami masalah kesehatan menjadi lebih kecil.
Namun orang tua akhirnya juga pusing memikirkan anaknya yang selalu di rumah saja. Bukan saja harus membantu anak menyelesaikan tugas-tugas sekolah, tetapi juga mengenai kelakuan anak yang lebih suka berlama-lama bermain dawai. Tentu saja berada di rumah dalam waktu lama akan memengaruhi kesehatan mental dan prestasi anak itu sendiri. Anak pun bisa stres gegara pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Masih Belajar Daring, Guru Harus Kuasai Semua Aplikasi dan Ciptakan Inovasi

Berikut tanda-tanda anak stres.

1. Sungkan Tampil di Depan Kamera
Apabila anak mudah tersinggung ketika waktunya belajar online, atau berusaha menghindari tatap muka secara virtual, itu artinya tampil di depan kamera membuat anak stres.

Psikolog klinis Kate Eshleman, PsyD menjelaskan kepada Cleveland Clinic bahwa orangtua dapat membantu meringankan kecemasan anak dengan melakukan beberapa cara.

Contohnya, mengubah tempat atau ruangan anak belajar, atau meminta anak bangun lebih pagi agar ia lebih siap menunjukkan diri di depan kamera.

Jika anak benar-benar merasa cemas tampil di depan kamera, Eshleman menyarankan orangtua untuk menanyakan kepada guru apakah anak boleh mengikuti kelas daring tanpa menyalakan kamera atau tidak.

Baca juga: Kisah Sedih Keluarga Santi, HP Anak Belajar Daring Terpaksa Digadaikan, Tak Ada Lagi Bisa Dimakan

2. Tidur Terganggu
Jika anak mengalami insomnia, mimpi buruk, atau tidur lebih lama dari biasanya, itu bisa menandakan anak stres karena belajar daring.

Kebiasaan tidur yang tidak menentu adalah tanda umum stres pada anak. Apabila anak kesulitan tidur, orangtua perlu berkomunikasi secara terbuka dengan anak dan membuatnya mengatakan apa yang dia rasakan.

Cobalah meyakinkan anak, masa-masa sulit yang dirasakan saat ini adalah hal yang wajar, sehingga ia menjadi tidak terlalu stres.

3. Tidak peduli
Pembelajaran virtual bisa membuat anak kesulitan dan mengakibatkan anak tidak lagi memedulikan pelajaran yang sempat dikuasai atau digemarinya.

Ketika anak tidak mengerjakan PR atau tidak menyerahkan tugas tepat waktu, itu merupakan masalah besar. Tutor Doctor menganjurkan anak yang kesulitan dalam pembelajaran virtual dapat mengambil sisi positif, di mana ia tidak lagi diawasi lebih ketat oleh gurunya seperti saat ia berada di sekolah.

Baca juga: Setahun Belajar Daring Sejak 2020, Ini Yang Terjadi Pada Anak SLB, Minta Sekolah Tatap Muka

4. Perubahan suasana hati
Ketika anak stres, ia sering bereaksi dengan cara yang sama seperti orang dewasa, dan terlihat dalam perilaku anak.
Apabila anak bereaksi berlebihan terhadap masalah kecil atau merasa frustrasi dengan tugas sekolah, itu bisa menandakan anak membutuhkan bantuan untuk menangani tanggung jawabnya sebagai pelajar.

Eshleman menyarankan agar kita tetap tenang saat anak kewalahan sambil menyadari penyebabnya. Selain itu, cobalah berbicara secara terbuka dengan anak dan tanyakan mengapa anak merasa frustasi.

"Orangtua dapat mencontohkan keterampilan coping yang baik ketika frustrasi, dan anak-anak akan belajar dari keterampilan itu," jelas Eshleman.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved