Berita Muaraenim

Pemkab Muaraenim dan Pertamina Bakal Lakukan Operasi Pasar Gas LPG 3 Kg

Mengatasi Kelangkaan gas 3 KG, Pemkab Muara Enim bekerjasama dengan PT Pertamina akan menggelar operasi pasar gas kg di wilayah Kabupaten Muara Enim.

TRIBUNSUMSEL.COM
Ilustrasi. Mengatasi Kelangkaan gas 3 KG, Pemkab Muara Enim bekerjasama dengan PT Pertamina akan menggelar operasi pasar gas kg di wilayah Kabupaten Muara Enim. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM,---Untuk mengatasi kelangkaan gas 3 Kg di Kabupaten Muara Enim, Pemkab Muara Enim bekerjasama dengan PT Pertamina akan menggelar operasi pasar gas kg di wilayah Kabupaten Muara Enim.

"Dari hasil bincang-bincang dengan pihak Pertamina rencananya akan menggelar operasi pasar. Mudah-mudahan terealisasi," ujar Kadisperindag Muara Enim Syarifudin, Jumat (16/4/2021).

Menurut Syarifudin, penyebab langkanya gas 3 kg di Kabupaten Muara Enim, selain memang ada pengurangan kuota dari ESDM, juga adanya peningkatan pemakaian gas 3 kg oleh pedagang UMKM memasuki bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Cerita Suhaimi, Penjual Ikan Salai di Muaraenim, Sebulan Jual 2,5 Ton Ikan

Karena waktunya bersamaan menyebabkan kelangkaan gas 3 kg di Kabupaten Muara Enim.

Pengurangan kuota gas 3 kg oleh ESDM, karena alasannya Muara Enim sudah mempunyai jaringan gas (Jargas) rumah tangga sehingga kuotanya sebagian kecil dialihkan ke daerah lain.

"Kita sudah surati Kementrian ESDM, bahwa Jargas tersebut baru sebagian yang aktiv, dan sebagian lagi belum disambung ke rumah-rumah," ujarnya.

Dan dari pendataan di lapangan, lanjut Syarifudin, penyaluran gas 3 kg mulai dari SPBE, Agen dan Pangkalan sudah sesuai aturan dan mekanismenya, belum ditemukan penyimpangan

Kelangkaan Gas di Muaraenim 

Sebelumnya diberitakan Hampir sepekan warga Muara Enim keluhkan kelangkaan gas elpiji 3kg.

Kalaupun ada harganya sudah tinggi dari biasanya dan didapatkan diluar Kabupaten Muara Enim dengan harga tinggi.

“Seminggu ini, gas 3kg susah nian, akuni nyari ecerannya sampai ke Merapi, Lahat, dengan harga mencapai Rp 30 ribu pertabung," kata Joko salah seorang pedagang gorengan di Muara Enim.

Menurut Joko, bahwa kelangkaan gas melon tersebut sudah hampir sepekan ini. Dia biasanya beli di eceran sekitar Rp 20 ribuan.

Namun sejak langka harga eceran mencapai Rp 25 - Rp 30 ribuan. Dirinya terpaksa beli biarpun mahal, karena kebutuhan untuk jualan, sebab tidak ada alternatif lain selain gas 3kg.

Baca juga: Dua pekan DPPKB Data Hingga 23.374 Keluarga, BKKBN Sumsel: Muaraenim Satu Kabupaten Tercepat

Kalau dahulu masih ada minyak tanah ia menggunakan kompor minyak tanah untuk jualan, dan tidak mungkin jualan di gerobak menggunakan kayu bisa-bisa gerobaknya terbakar.

"Saya heran, Muara Enim katanya kaya SDA dan lumbung energi, kok, susah energi. Mengapa daerah lain yang tidak ada energi tidak susah seperti di Muara Enim," pungkasnya.

Hal senada dikatakan salah satu pangkalan gas yang enggan namanya disebutkan, bahwa gas tersebut langka karena jatah mereka dikurangi oleh agen gas. Adapun penyebabnya karena kuota ke agen juga dikurangi oleh Pertamina.

"Kami tidak tahu penyebabnya pasti, namun kata agen memang kuota Muara Enim berkurang," tandasnya.

Ketika dikonfirmasi ke Kabid ESDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Edy Irson menjelaskan bahwa kuota LPG tabung 3kg untuk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2021 mengalami penurunan dari 14.626 metrik ton (MT) tahun 2020 menjadi 13.698 MT pada tahun 2021, sehingga ada penurunan sebesar 928 MT atau sekitar 309 ribu tabung per tahun.

Pihaknya telah berupaya ke Dirjen Migas untuk kuota Kabupaten Muara Enim jangan dikurangi bahkan bila perlu ditambah, namun kenyatannya malah berkurang.

Dan hal tersebut tentu akan menjadi catatan, sebab ada daerah lain di Sumsel justru mengalami kenaikan kuota.

Baca juga: Sebanyak 15 ribu Orang di Muaraenim Sudah Divaksin Sinovac

"Kita belum tahu penyebab pengurangannya kuota tersebut,  tapi mungkin saja karena adanya pembangunan jaringan gas kota di Muara Enim," jelas Edy.

Atas kelangkaan tersebut, lanjut Edy, pihaknya akan segera melakukan pengecekan di pasaran, SPBE, agen hingga ke pangkalan untuk mengetahui penyebabnya seperti penimbunan atau praktek curang lainnya.

Selain itu, pihaknya juga akan cros chek ke Pertamina, apakah penurunan dari Pertamina yang mendapat persetujuan dari ESDM.

"Kita tidak neko-neko, minimal kembalikan kuota seperti semula. Muara Enim penghasil energi, hal yang wajar kita minta prioritas, minimal warga tidak kesulitan," harapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved