Sosok Perempuan yang Diduga Pelakor Ditelanjangi di Bali, Videonya Viral

Wanita diduga seorang perebut laki orang (pelakor) ditelanjangi oleh seorang perempuan lainnya.

mirror
Ilustrasi (foto tidak ada kaitan dengan isi berita hanya sebatas ilustrasi saja) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wanita diduga seorang perebut laki orang (pelakor) ditelanjangi oleh seorang perempuan lainnya.

Aksi perundungan itu direkam sendiri oleh pelaku.

Penelanjangan itu terjadi oleh sesama wanita di Setra Baja Awen yang berdurasi 3 menit 18 detik. 

Alhasil video seorang perempuan ditelanjangi menghebohkan jagat dunia maya.

Perempuan yang ditelanjangi itu dugaan sementara terjadi di toilet Setra (Kuburan) Baja Awen.

Dari video yang beredar ada seorang wanita yang marah kepada si perempuan yang telanjang.

Emosi si wanita yang merekam video itu diduga karena ada perselingkuhan yang dilakukan oleh perempua n telanjang dengan lelaki wanita si perekam.

Dan kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, atas kasus persekusi yang dilakukan.

Atas hal ini, Kepala Lingkungan Awen Lelateng, I Putu Ardana mengatakan video tersebut tersebar sejak sepekan terkahir.

Informasi dari warganya, bahkan menyebut tujuh hari lalu sudah tersebar.

Ia memastikan bahwa lokasi video tersebut memang direkam di Setra Baja.

Setra Baja sendiri di wilayah Pengambengan, akan tetapi dipakai oleh warga wilaya Awen Lelateng dan Awen Mertasari. 

“Sepertinya seminggu lalu sudah tersebar. Kalau saya baru tahu empat harian. Kami masih mencari informasi terkait identitas wanita yang ditelanjangi dalam video itu,” ucapnya Jumat 9 April 2021.

Ardana menyebut, dari informasi memang sesuai video dan juga sesuai dengan informasi memang faktor perselingkuhan.

Dan dari kabar masyarakat, wanita perekamnya itu menurutnya berasal dari Desa Cupel.

Dan perempuan telanjang warga Desa Pengambengan.

Selaku perangkat kewilayahan juga lansung berkordinasi dengan pihak adat Awen Mertasari.

“Dugaannya perselingkuhan. Dan kami masih koordinasi untuk melakukan upakara karena ada di setra kami. Karena disana termasuk tempat sakral,” bebernya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved