100 Body Guard Prabowo Subianto Dilatih Kopassus di Jawa Barat, Dinamai Detasemen Kawal Khusus
Pasalnya, Menhan RI itu bikin sebuah gebrakan merekrut 100 personel pasukan terlatih untuk mengawal tamu VVIP, tamu kehormatan di Kemenhan, termasuk b
TRIBUNSUMSEL.COM -- Nama Prabowo Subianto baru-baru ini jadi pembicaraan hangat.
Pasalnya, Menhan RI itu bikin sebuah gebrakan merekrut 100 personel pasukan terlatih untuk mengawal tamu VVIP, tamu kehormatan di Kemenhan, termasuk bertugas mengawal dirinya.
Pasukan ini diberi nama Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus) yang tugas spesifiknya mengawal keamanan di kementrian yang ia pimpin.
Lewat sebuah video yang diunggah di akun Instagram @rizky_irwansyah, Kamis (8/4/2021) menampakkan sejumlah prajurit yang tengah berbaris rapi.
"Mereka adalah :
"Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus) Kementerian Pertahanan yang dibetuk oleh Menteri Pertahanan Pak Prabowo Subianto," tulis Rizky Irwansyah di kolom caption yang menyertai video tersebut.
Dijelaskan bahwa pasukan khusus ini dilatih untuk menjadi pengawal di Kementrian Pertahanan (Kemenhan).
Termasuk Prabowo sendiri selaku Menhan dan tamu-tamu penting di Kemenhan.
"Mereka dilatih, ditempa, dididik di batu jajar pusdiklat Kopassus di Jawa Barat.
"Denwalsus ini bertugas untuk mengawal serta menjaga keamanan Kementerian Pertahanan, Menteri Pertahanan, tamu-tamu khusus Kementerian Pertahanan dan juga upacara penyambutan jajar kehormatan tamu tamu negara.
"Pasukan ini di seleksi dan dipilih langsung oleh Menteri Pertahanan, tiap tiap personil di bekali kemampuan penjagaan serta pengawalan VVIP, pola penyambutan tamu dalam serta Luar Negeri dan tentu nya kemampuan lain yang tak bisa saya jabarkan," terangnya.
Menanggapi hal itu, Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha angkat bicara.
Dilansir Sosok.ID dari KOMPAS TV, ia meminta Prabowo untuk menjelaskan secara rinci dan utuh terkait pembentukan Denwalsus Kemenhan tersebut.
Menurutnya, Prabowo harus menjelaskan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) serta sumber anggaran dari Denwalsus Kemenhan tersebut usai reses di DPR.
"Agar kami bisa mendapatkan gambaran secara utuh dan komprehensif," kata Tamliha dikutip dari Kompas.com pada Minggu (11/4/2021).