Sosok Nouval Farisi DPO Terduga Teroris yang Menyerahkan Diri Usai Diburu Oleh Densus 88

Sosok Nouval Farisi DPO Terduga Teroris yang Menyerahkan Diri Usai Diburu Oleh Densus 88

Editor: Slamet Teguh
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Penampakan rumah terduga teroris yang digerebek Densus 88 Anti Teror Polri di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (7/4/2021). 

"Kenapa untuk institusi yang msh eksis dan anggotanya jadi anggota ISIS, tidak dikaitkan dengan teroris dan separatis pada institusinya?" kata Azis.

Sementara kata dia, FPI yang nyatanya sudah bubar, masih juga dikaitkan dengan isu teroris.

"Itulah namanya framing dan upaya pembusukan kepada FPI, yang sudah bubar," ujarnya.

Dalam FPI, kata Azis, ketika masih eksis secara entitas, maka orang-orang yang sok radikal dan ngotot semaunya sendiri, pasti sudah dikeluarkan dari FPI.

"Dan orang-orang tersebut tidak diterima di tubuh FPI yang wasathiah," katanya.

Siapkan 100 Bom

Tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet, Jakarta Timur, bernama Husein Hasny (HH) bersama tiga teroris di Bekasi sedang merakit sekitar 100 bom dengan daya ledak low hingga high explosive di rumahnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan hal tersebut diketahui setelah Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman para pelaku.

Di rumah Husein, Polri menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide, TATP.

"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi itu dicampur-campur jadilah TATP. Bentuknya adalah serbuk putih. Itulah yang jadi bahan utama untuk meledak. Nanti tinggal dimasukan ke dalam pipa," kata Yusri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Ia mengatakan nantinya TATP itu dimasukkan ke dalam pipa.

Setelah itu, pipa itu dimasukkan paku dalam jumlah banyak sebagai gotri.

"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur dengan gotri. Tau gotri? paku-paku, jadi kalau meledak nancep. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah TATP itu ada seberat 2 kilogram," ujar dia.

Tak hanya bom pipa, pihaknya juga menemukan bom panci dengan daya ledak rendah di rumah Husein Hasmy.

Jika ditotal, bahan baku bom yang disita dari tangan Husein dan tiga teroris lain yang ditangkap di Jakarta-Bekasi dapat menjadi 100 lebih bom.

"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA itu sudah 12 yang siap diledakkan. Jadi 5 di tempat ZA. Ada 7 yang di tempat HH. Ada 2 Kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan lagi. Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," jelas dia.

Di sisi lain, ia menambahkan Husein juga dikenal sebagai donatur dalam kegiatan teroris tersebut.

"HH ini adalah motivator, fasilitator, dan pendana. Dia yang mengatur semuanya, yang merencanakan baik itu berapa kali pertemuan di rumahnya, baik membuat cara membuat bom, dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Diburu Densus 88, DPO Terduga Teroris Nouval Farisi Menyerahkan Diri ke Polisi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved