Misteri Kalimat 'PAMIT' di Surat Wasiat Ibu yang Tewas Tergantung, 2 Anaknya Tewas di Atas Kasur

Namun, panggilannya tak mendapatkan respons baik dari sang istri maupun anaknya.

Editor: Weni Wahyuny
SHUTTERSTOCK
ilustrasi tewas 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wildan Noviansah

TRIBUNSUMSEL.COM, BANDUNG - Warga dibuat geger dengan kematian seorang ibu dan dua anaknya di dalam rumah.

Peristiwa ini terjadi di Kampung Margamulya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (7/4/2021) pukul 16.08 WIB.

Saat ditemukan, kedua anaknya tergeletak, sementara sang ibu ditemukan tewas tergantung.

Ada pula ditemukan surat wasiat yang diduga ditulis oleh sang ibu yang tewas tergantung.

Diketahui, sang ibu berinisial DRY (30).

Peristiwa bermula dari kecurigaan sang suami, Burhanudin.

Saat itu, Burhanudin hendak pulang ke rumah dari Cileunyi setelah menjalani pendidikan Satpam.

Ia lantas menghubungi ponsel istrinya.

Namun, panggilannya tak mendapatkan respons baik dari sang istri maupun anaknya.

Lantaran jauh dari rumah, Burhanudin meminta bantuan adiknya, Reza, untuk menghubungi Dina.

Reza pun mengalami hal serupa, sulit menghubungi kakak iparnya.

Kemudian Reza pun mendatangi rumah yang ditempati keluarga kakaknya itu.

Atas permintaan Burhanudin, Reza beberapa kali menggedor pintu rumah itu.

Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi Gantung Diri (tribunsumsel.com/khoiril)

Karena masih tak ada respons, Reza pun memutuskan mengintip melalui ventilasi dan melihat kedua anak korban yang "sedang tertidur".

"Saat itu suami korban yang pulang menjalankan pendidikan Satpam di daerah Cileunyi. Sekitar pukul 14.30 WIB saksi (Reza) mengecek keberadaan korban (Dina) karena dihubungi tidak ada jawaban. Saksi kemudian menggedor pintu rumah tiga kali, namun tidak ada respons kemudian dia melihat dari lubang atas pintu," kata Yohanes saat dikonfirmasi, Kamis (8/4/2021).

Yohanes mengatakan, saksi Reza kemudian melaporkan hal tersebut kepada kakaknya.

Sesampainya di rumah, Burhanudin langsung mendobrak pintu rumahnya.

Diketahui, posisi Dina menggantung di kusen pintu, sedangkan kedua anaknya dalam posisi terlentang di atas kasur.

"Sampai saat itu suami korban terkejut dan langsung menghampiri ke tempat kejadian dan benar terlihat korban sudah meninggal," kata Yohanes.

Sejauh ini, polisi masih melakukan olah TKP terkait peristiwa tersebut.

Pihak kepolisian juga sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian agar tidak ada warga yang melintas.

Yohanes mengatakan ketiga korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

Sebelumnya, Kapolsek Cipatat, Kompol Yana Supyana, membenarkan adanya kejadian itu.

"Baru diketahui saat suami korban (Dina) pulang menggedor-gedor pintu rumah tidak ada jawaban. Setelah didobrak, dia baru tahu kondisi di dalam rumah," ujar Kapolsek saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (7/4/2021).

Warga kampung langsung geger kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Cipatat.

Baca juga: Opa, Opa, Opa, Suara Balita di Kubangan Air Panggil Kakek, Lepas dari Pelukan Ibu saat Bencana NTT

Baca juga: Ingin Kembali ke Mantan, ABG Ini Datangi Dukun, Nekat Lakukan Ritual Tak Senonoh, Ada Ancaman Santet

"Sejauh temuan, belum ditemukan ada bekas dugaan tindak pidana," ucap Kapolsek.

Informasi dihimpun Tribun Jabar, Dina Rosdiana diduga membekap mulut kedua anaknya sebelum gantung diri.

Kedua anaknya ditemukan terlentang di atas kasur sedangkan ibunya, ditemukan gantung diri.

Hal itu berdasarkan temuan polisi di lokasi kejadian saat dilakukan olah tempat kejadian perkara.

"Sejauh ini temuan kami seperti itu. Tidak ditemukan ada dugaan tindak pidana," ujar Yana Supyana.

Tribun menerima laporan kejadian beserta kronologi kejadian.

Dilaporkan juga bahwa di lokasi kejadian, ditemukan surat yang diduga ditulis Dina soal beban utang.

Yana Supyana pun membenarnya adanya surat tersebut.

"Iya memang seperti itu kejadiannya," ucap dia.

Baca juga: Geger Bau Tak Sedap di Rumah Kosong di Tugumulyo Musi Rawas, Warga Syok Lihat ke Arah Sumur

Terpisah, kepala desa tempat korban tinggal, Darya Suganda mengatakan, kasus tersebut dipicu beberapa hal salah satunya utang sang ibu sebesar Rp 8 juta tanpa sepengetahuan suaminya.

"Sebenarnya masih simpang siur penyebabnya dan belum bisa menyimpulkan, tapi saya mendapat laporan dari suaminya langsung, katanya istrinya punya utang Rp 8 Juta tanpa sepengetahuan dirinya," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (8/4/2021).

Darya menambahkan, pemicu lain dari kasus tersebut adalah masalah rumah tangga.

Menurut Darya, di lokasi ditemukan surat wasiat yang bertuliskan kata" PAMIT" yang besar.

Namun bukti tersebut langsung diamankan pihak kepolisian yang bertugas menangani kasus tersebut.

"Memang betul adanya surat wasiat itu, tapi kami sendiri pihak desa bahkan keluarga belum bisa melihat surat tersebut karena langsung diamankan pihak kepolisian bersama handphone suaminya," kata dia.

Saat ini tengah dilakukan autopsi pada ketiga korban di Rumah Sakit Sartika Asih.

Darya mengatakan diduga DRY meracuni anaknya terlebih dahulu.

"Yang saat ini sedang diselidiki itu penyebab anaknya meninggal, diindikasikan ibunya meracuni anaknya terlebih dahulu karena mulut anaknya yang berbusa," ucapnya.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

Https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Kementerian Kesehatan sendiri menyediakan layanan konseling lewat nomor telepon 500-454.

Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan layanan lewat nomor telepon gawat darurat 119.

Bisa juga menghubungi puskesmas terdekat atau menghubungi Yayasan Pulih dan Heart of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia.

- Yayasan Pulih, email: pulihfoundation@gmail.com, e-counseling: pulihcounseling@gmail.com

- Heart Of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia, Union Space Satrio Tower, level 16th, Suite 07, email: heartofpeople.id@gmail.com. Instagram: heartofpeople.id

Berita Tentang Bunuh Diri

(Tribunjabar.id/ Wildan Noviansah)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Misteri Surat Bertuliskan PAMIT di TKP Ibu Muda di Bandung Bunuh Diri, 2 Anak Balitanya Juga Tewas

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved