Siklon Tropis Seroja Artinya Apa? Ini Penjelasan BMKG Mengenai Penyebab dan Dampaknya

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra menjelaskan, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang sering disebut dengan bad

Editor: Wawan Perdana
Kompas.com
Siklon Tropis Seroja mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia akhir pekan lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan ancaman pergerakan Siklon Tropis Seroja yang terus meningkat, Selasa (7/4/2021).

BMKG meminta sejumlah wilayah untuk waspada atas gerakan siklon ini.

Siklon ini mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia akhir pekan lalu.

Di antaranya di Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang.

Tak hanya itu, sejumlah wilayah lain di NTT, seperti Kabupaten Lembata, Kupang, Kabupaten Malaka Tengah, dan Ngada, juga terkena dampak akibat cuaca ekstrem tersebut.

Apa Arti Siklon Tropis Seroja?

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra menjelaskan, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang sering disebut dengan badai.

Badai tersebut disertai kecepatan angin maksimum lebih dari 34 knot dan pertumbuhan awan hujan yang masif di sekitarnya.

"Siklon tropis seroja sebelumnya adalah bibit siklon tropis 99S yang muncul sejak 2 April 2021," ujar Agie, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Bibit siklon tersebut kemudian berubah sejak Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB menjadi siklon tropis karena kecepatan angin telah melewati 35 knot yang merupakan ambang batas siklon.

Baca juga: Pria Ini Hilang, Sebelumnya Sigap Selamatkan Keluarga dan Tetangga dari Banjir Flores Timur

BMKG sendiri telah mendeteksi adanya 2 bibit siklon tropis sejak tanggal 2 April 2021. Keduanya, yakni bibit siklon 90S di Samudera Hindia Selatan Lampung-Banten, dan 99S di sekitar NTT yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Agie menjelaskan siklon tropis seroja atau bibit 99S inilah yang menjadi penyebab cuaca ekstrem dan banjir yang terjadi di wilayah NTT saat ini.

Agie menjelaskan saat ini hanya siklon tropis seroja yang memiliki dampak langsung.

"Sementara bibit siklon tropis 90S di Samudera Hindia hanya memberikan dampak tidak langsung," ujarnya.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan, siklon tropis seroja bermula dari bibit siklon 99S yang mengalami peningkatan intensitas sejak Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB.

Ia mengatakan berdasarkan pengamatan 5 April 2021 pukul 07.00 WIB siklon tersebut berada di posisi Laut Sawu sebelah barat daya Pulau Timor, 10.1LS, 122.4BT (sekitar 75 km sebelah timur laut Sabu).

Adapun siklon tersebut mengalami pergerakan sistem ke arah barat-barat daya menuju Samudera Hindia menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak sistem 3 knots (6 km/jam).

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knots (75 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 991 hPa.

Asal Penamaan

Terkait sal usul penamaan siklon, Miming menjelaskan penamaan sudah ada di list secara internasional.

Seperti siklon yang terjadi saat ini dinamakan dengan siklon Seroja. Siklon berikutnya akan dinamakan dengan nama Teratai.

"Jika ada siklon lagi di wilayah Indonesia selanjutnya dinamakan Teratai," kata dia.

Dampak siklon tropis seroja

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, Selasa (7/4/2021) meminta sejumlah wilayah untuk waspada atas gerakan siklon ini.

Radiya mengatakan, berdasarkan analisis BMKG, siklon diprediksi akan bergerak menuju Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau sekitar 730 kilometer sebelah barat daya Waingapu.

Siklon tersebut juga bergerak dengan kecepatan mencapai 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 994 hPa.

Akibat pergerakan siklon ini, Raditya mengatakan, sejumlah wilayah bisa mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin dan petir.

"Potensi cuaca itu dapat terjadi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Serta hujan intensitas sedang di Nusa Tenggara Timur," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Siklon Tropis Seroja? Asal Penamaan, Dampak dan Penyebabnya"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved