Berita PALI
Niat Melerai Remaja Bergulat di PALI, Suparyono Dipukul Lalu Tikam Victorio Hingga Tewas
Tersangka Suparyono diamankan saat tengah berada dipersembunyianya di sebuah kebun karet milik warga Desa Purun, tepatnya di sebuah gubuk
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Pelaku pembunuhan terhadap seorang remaja bernama Victorio (19 tahun) di Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi, Selasa (6/4/2021) dini hari, akhirnya ditangkap hari ini juga.
Pelaku bernama Suparyono (35 tahun), warga Desa Purun Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel.
Pelarian Suparyano dihentikan oleh petugas gabungan Tim Elang Polsek Talang Ubi bersama Satuan Reskrim Polres PALI.
Tersangka Suparyono diamankan saat tengah berada dipersembunyianya di sebuah kebun karet milik warga Desa Purun, tepatnya di sebuah gubuk, Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 18.30 WIB tanpa perlawanan.
Tersangka Suparyono mengaku saat malam kejadian itu, dirinya mencoba melerai korban yang tengah bergulat dengan temannya dekat sebuah pondokan.
Ketika dilerai, Victorio malah memukul Suparyono.
Mendapat pukulan, Suparyono kemudian mengeluarkan pisau.
Ia langsung menghujamkan pisau itu ke tubuh Victorio.
"Kesal pak. Aku cuma ingin melerai tapi pelaku malah memukul saya." ungkap Suparyono, Selasa malam.
Dirinya tak menyangkal bahwa pada saat kejadian, kondisi tubuhnya sedang tidak terkontrol, lantaran berada dalam pengaruh alkohol.
"Memang keadaan saya sedang mabuk minuman, habis enam botol pak. Saya merasa sangat menyesal sudah melakukan itu," katanya.
Sementara, Kapolsek Talang Ubi Kompol Alfian Nasution didampingi Kastreskrim Polres PALI AKP Alfredo Hidayat bersama Kanit Reskrim Talang Ubi IPDA Bambang menjelaskan usai kejadian, pelaku berlari dan bersembunyi di sebuah gubuk di salah satu kebun karet milik warga didesanya.
Baca juga: Terjerat Dugaan Korupsi Lahan Kuburan, Johan Anuar: Saya Dijebak dan Jadi Korban Politik
Kemudian, tim gabungan Satreskrim Polres PALI dan Tim Elang menyelidiki pelaku dan mengetahui keberadaanya lalu langsung dilakukan penangkapan tanpa perlawanan.
Selain mengamankan pelaku, lanjut Alpian, petugas juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam jenis piasu yang digunakan pelaku dan pakaian yang ia kenakan.
"Pelaku dan barang bukti pisau dan pakaian sudah kita amankan. Untuk motifnya sendiri, pelaku dibawah pengaruh minuman keras atau mabuk-mabukan, Pelaku dikenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara," jelasnya.
Canda Bergulat
Diberitakan sebelumnya seorang remaja warga Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengalami kejadian nahas berujung maut.
Akibat bercanda seolah-olah bergulat di dekat sebuah pondokan, seorang remaja tewas ditikam.
Saat itu tiba-tiba datang seseorang yang diduga tengah mabuk yang langsung menusuk korban Victario (19 tahun) kebagian perut, leher dan dada dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau.
Sehingga, korban mengalami luka empat liang dan langsung bersimbah darah dan akhirnya meninggal dunia ketika saat dilarikan ke Puskesmas Simpang Babat, Kecamatan Penukal.
Tak ayal, kejadian ini langsung membuat sekitar kejadian ramai dan langsung dilaporkan ke kepolisian serta berusaha menolong korban dengan membawanya ke puskesmas terdekat.
"Kejadiannya kurang tahu pasti, karena kami mendapat kabar korban sudah berada di Puskesmas. Kabar itu kami terima sekitar jam 3 malam," ujar Wandra, Kepala Desa Panta Dewa, Selasa (6/5/2021).
Lebih lanjut dikatakanya, bahwa saat ini korban sudah dimakamkan pihak keluarga dan petugas dari Polsek Talang Ubi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Korban merupakan warga Dusun IV, tapi kejadian di Dusun II. Info yang kami dapat, hanya gara-gara bercanda, tapi untuk lebih jelasnya silahkan hubungi pihak kepolisian," terangnya.
Sementara, teman Korban Edwin (20 tahun) berkata bahwa ia dan Victorio pada malam itu sedang bergulat dekat sebuah pondokan.
"Kami bergulat tidak serius. Tiba-tiba datang (tersangka) dan langsung menikamkan pisau." katanya.
"Korban sempat berlari ke rumah pamannya. Namun saat akan dibawa ke Puskesmas, nyawanya tak tertolong," jelasnya. (SP/ Reigan)