PPKM Berskala Mikro di Sumsel

Aturan PPKM Berskala Mikro di Sumsel, Kapasitas Restoran dan Tempat Ibadah Maksimal 50 Persen

Sumsel bersama Kalimantan Utara, Aceh, Riau, dan Papua masuk dalam provinsi yang melaksanakan PPKM berskala mikro

Editor: Wawan Perdana
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy menjelaskan soal penerapan PPKM berskala mikro di Sumsel 

TRIBUNSUMSEL.COM-Sumsel bersama Kalimantan Utara, Aceh, Riau, dan Papua masuk dalam provinsi yang melaksanakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Dengan tambahan lima provinsi maka saat ini ada 20 provinsi di Indonesia yang melaksanakan PPKM berskala mikro.

PPKM berskala mikro diterapkan di Sumsel selama dua pekan atau mulai 6-19 April 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, menyebutkan, pihaknya akan mengoptimalkan berbagai upaya termasuk di antaranya melibatkan peran serta banyak elemen masyarakat.

“Hingga kini, Sumsel sudah punya 3.000 desa siaga Covid-19 dan Kelurahan Tangkal Covid-19. Nantinya program itu akan diaktifkan kembali,” ujar Lesty, Selasa (6/4/2021).

Untuk memastikan pelaksaan PPKM mikro berjalan optimal, Dinas Kesehatan telah membentuk satuan tugas (satgas) pengendalian Covid-19 dan posko penanganan Covid-19 hingga ke tingkat RT/RW.

Dalam pelaksanaannya akan melibatkan semua pihak mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI/Polri, dan semua pihak terkait.

Baca juga: Pemberlakuan PPKM di Sumsel, Ahli Epidemiologi Unsri: Penting dan Mendesak

Khusus untuk PPKM di tingkat desa, pemerintah desa bisa menggunakan dana desa. Hal yang sama juga berlaku untuk semua bidang pelaksanaan protokol kesehatan yang bisa menggunakan dana dari APBN dan APBD.

Kalangan yang melakukan isolasi mandiri pun akan diberikan bantuan pangan.

"Dengan pelaksanaan PPKM berskala mikro ini diharapkan penularan Covid-19 bisa ditekan,” kata Lesty.

Dijelaskan Lesty, terdapat empat faktor yang membuat Sumsel akhirnya masuk dalam daerah yang wajib melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro angka kematian, tingkat kesembuhan, kasus aktif, dan positivity rate.

Adapun rinciannya yakni angka kematian akibat ingeksi Covid-19 di Sumsel yang berada dj angka 4,7 persen atau jauh lebih tinggi dibanding nasional yang hanya 2,7 persen.

Dari sisi tingkat kesembuhan Sumsel juga masih di bawah kesembuhan nasional. Hingga kini persentase kesembuhan di Sumsel hanya 87,2 persen.

Angka ini2 lebih rendah dari tingkat kesembuhan nasional sekitar 89,7 persen.

Sementara, kasus aktif di Sumsel mencapai 7,97 persen lebih tinggi dari nasional sebesar 7,6 persen.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved