Pergi Sehat, Diantarkan ke Rumah Sudah jadi Mayat, Siswa MTs Tewas saat Latihan Silat, Tangis Kakak

Ayahnya bekerja di Kalimantan, sedangkan ibunya sudah lebih dulu meninggal dunia.

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/ Fristin Intan
Keluarga tidak bisa membendung tangis seusai jenazah MRS, pesilat yang tewas saat latihan dikebumikan di Makam Kulon Klege, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. 

Mujiman mengatakan, kasus ini diharapkan menjadi yang terakhir di wilayahnya.

Apalagi dalam kasus ini korban FAR (15) adalah warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak.

"Harapan kami pelaku tidak mengulangi lagi dan lebih berhati-hati dan waspada bila mengadakan latihan," papar dia, Jumat (11/7/2020).

Dia juga berharap bagi keluarga korban bisa lebih sabar dan diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam menerima cobaan ini.

"Bagi keluarga korban lebih sabar tawakal dan menerima takdir dari Allah SWT dan selalu diberi kekuatan, dan masalah ini segera tuntas," papar dia.

Diketahui, Tragedi pesilat cilik tewas saat latihan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo menemui titik terang.

Petugas kepolisian sudah mengamankan orang yang diduga terlibat dalam kasus tewasnya pesilat cilik berinisial FAR (15) warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak tersebut.

Polisi menangkap 9 orang tersebut tanpa perlawanan.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tangis Keluarga MRS Pesilat yang Tewas saat Latihan Pecah saat Proses Pemakaman

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved