Berita OKI

Cerita Pasutri Lansia Asal Cinta Raja OKI Saat Divaksin, Abdullah: Tidak Perlu Takut

Ratusan lansia mengikuti vaksinasi di gedung kesenian Kayuagung, Senin (5/4/2021) pagi. Diantaranya ada pasutri Abdullah Tohir (80) dan Yamza (68).

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Pasangan suami istri, Abdullah Tohir (80) dan Yamza (68) membagikan pengalamannya saat mendatangi fasilitas kesehatan guna disuntik vaksin, Senin (542021) pagi 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Masyarakat kelompok lanjut usia (Lansia) di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai mendapat giliran vaksinasi Covid-19 secara bertahap.

Ratusan lansia yang tinggal di Kota Kayuagung secara mandiri mengikuti vaksinasi di gedung kesenian Kayuagung, Senin (5/4/2021) pagi. 

Salah satu pasangan suami istri, Abdullah Tohir (80) dan Yamza (68) membagikan pengalamannya saat mendatangi fasilitas kesehatan guna disuntik vaksin.

Saat ditemui wartawan Tribunsumsel.com usai melaksanakan vaksin, Abdullah menceritakan bahwa ia datang berdua bersama istri didampingi anak mereka, namun hanya Abdullah seorang yang bisa disuntik vaksin.

Baca juga: Update Duel Saudara Sepupu Diduga Soal Warisan di SP Padang OKI, Kades Ungkap Fakta Ini

Sesuai prosedur, sebelum dilaksanakan penyuntikan vaksin seluruhnya harus melewati proses screening dan pemeriksaan kesehatan, apabila terdapat keluhan penyakit maka vaksinasi tak dapat dilakukan atau diganti lain waktu.

"Tak ada keluhan apa-apa (setelah diperiksa), kalau istri ada keluhan sakit radang sendi. Jadi cuma saya yang disuntik," ungkap Abdullah.

Pasutri lansia asal Kelurahan Cinta Raja, kecamatan kota Kayuagung ini mengatakan jika mendapat informasi mengenai jadwal vaksinasi dari anaknya yang merupakan koordinator lansia di puskesmas setempat.

"Taunya dari perawat yang ada di Puskesmas, semua informasinya dibagi lewat handphone anak kami," bebernya.

Sambungnya setelah disuntik, para peserta vaksinasi diharuskan menunggu selama setengah jam guna mengetahui apabila ada reaksi dampak suntik vaksin maka dapat langsung ditangani oleh petugas.

"Sudah nunggu setengah jam, tidak muncul reaksi apapun dan Alhamdulillah ini sudah boleh pulang ke rumah," tuturnya.

Abdullah menyebutkan bahwa bagi seluruh lansia di Bumi Bende Seguguk agar tidak perlu takut divaksin, bahkan vaksinasi selanjutnya akan diikuti dengan senang hati.

"Dikira tidak akan divaksin karena umurnya sudah tua, ternyata tetap divaksin. Ya tidak perlu takut lagi, nantinya akan ngulang lagi disuntik vaksin," terangnya.

Baca juga: Main ke Rumah Keluarga OKU Timur, Pasutri Warga OKI Ini Justru Beli Sabu Rp 11,5 Juta, Punya 3 Anak

Dorongan dari anak-anaknya lah, yang membuat Abdullah bersedia mengikuti vaksin lansia sesuai jadwalnya.

"Alasan ingin divaksin karena dorongan dari anak-anak, juga lihat ditelevisi kalau orang yang sudah divaksin tidak kenapa-kenapa, jadi kita cuma nurut saja," tegasnya 

Berbeda dengan istrinya yang tidak bisa disuntik karena ada keluhan penyakit, Abdullah mengaku bahwa ia memang hidup dengan sehat dan rutin mengikuti posyandu Lansia di desanya.

"Aku memang sehat, tidak penyakitan, setiap bulan kontrol tekanan darah maupun kesehatan lainnya. Diberi obat dan vitamin," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved