Berita Palembang
Jadi Cara Alternatif , Ini Keterangan Profesor Yuwono Terkait Tes Covid-19 dengan Air Liur
Untuk sensitivitasnya atau akurasi lebih rendah ketimbang dari swab hidung atau paru-paru. Akurasinya kisaran 60-70 persen.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terkait tes Covid-19 menggunakan air liur menurut Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, itu salah satu bentuk pilihan untuk masyarakat.
"Ini bisa jadi pilihan saja, karena ada beberapa konsumen inginnya beda-beda. Makin banyak pilihan makin bagus," kata Prof Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (26/3/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, namun jangan diabaikan, harusnya diumumkan ini untuk memastikan atau skrining.
"Kalau menurut saya ini untuk memastikan. Saya yakin deteksinya molekuler, jadi sampelnya nanti bisa dites menggunakan PCR atau apapun," katanya.
Prof Yuwono menjelaskan, virus Covid-19 ini bisa ditemukan di air mata, lalu cairan dari hidung, cairan dari mulut, cairan dari lambung, lalu paru-paru, dan dari darah.
"Dari air liur ini kadarnya rendah, karena ada enzim yang relatif bisa menghambat untuk menemukan virus dalam keadaan utuh atau terdeteksi," katanya.
Baca juga: Selain Lansia, Sopir Angkutan Umum dan Driver Ojol Bakal Divaksin Massal, Diadakan di JSC
Baca juga: Harga Karet Hari Ini Naik Rp 408 Per Kg, Kualitas KKK 10 Persen Jadi Rp 22.051 Per Kg
Menurutnya, kalau untuk keadaan tertentu misal untuk orang yang ingin menghindari rasa sakit dan kalau memerlukan menggunakan ini ya silakan saja tidak apa-apa.
"Untuk sensitivitasnya atau akurasi lebih rendah ketimbang dari swab hidung atau paru-paru. Akurasinya kisaran 60-70 persen," katanya.
Prof Yuwono yang juga sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Pusri mengatakan, untuk di Pusri kalau sejauh ini belum akan menggunakan itu.
"Karena untuk alat yang ada juga belum termanfaatkan dengan banyak. Kalau terkait tarif yang dikisaran Rp 450 ribu itu relatif murah karena kalau pakai PCR nggak bisa dibawah Rp 600 ribu," katanya.
Menurutnya, kalau untuk alat yang tes menggunakan air liur alatnya sekarang uda nggak terlalu mahal. Kalau dulu di atas Rp 100 juta kalau sekarang dibawah Rp 100 jutan.
"Kalau saran saya masih bagus pakai PCR yang sudah terbukti. Mungkin ini penghargaan inovasi, kalau GeNose saya apresiasi karena bagus. Jadi untuk perjalanan lebih cepat hasilnya dan bagus," tutupnya.