Sehari Setelah Sidak Ditemukan Formalin Pada Ikan Giling di Palembang

Selasa (23/3/2021) kemarin, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda melakukan sidak di Pasar Tangga Buntung Palembang

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Prawira Maulana
Tribunsumsel.com/Yohanes Iswahyudi
Ilustrasi ikan giling 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Selasa (23/3/2021) kemarin, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda melakukan sidak di Pasar Tangga Buntung Palembang Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang.

Sidak ini dilakukan untuk mengecek bahan makanan yang dinilai membahayakan apabila dikonsumsi.

Dari hasil sidak, ditemukan 31 sampel yang dicurigai dan dilakukan pengecekan, seperti tahu, mie, daging ayam dan berbagai jenis bahan makanan lainnya.

Terdapat satu sempel dinilai positif mengandung bahan berbahaya, yaitu formalin. Namun walaupun begitu pedagang yang jujur seperti di pasar 26 Ilir mengatakan tidak terpengaruh dengan adanya sidak ini.

Seperti, Pemilik usaha ikan giling, Edi di pasar 26 Ilir mengatakan terkait dilakukannya sidak tidak mempengaruhi pembeli atau pelanggannya untuk membeli ikan giling di lapaknya.

“Tidak ada pengaruhnya karena kami menjual ikan gabus yang segar untuk digiling. Pembeli atau pelanggan kami bisa langsung lihat ikannya dan melihat proses penggilingan ikan,” ujar pria yang sudah menjalankan bisnis ikan gilingnya sejak 30 tahun lalu ini, Rabu (24/3/2021).

Edi yang memasok ikan gabus dari Indralaya dan Musi 2 ini mengatakan bahwa di lapaknya hanya menjual ikan gabus giling tidak ada campuran ikan lainnya karena untuk menjaga kualitas.

“Pembeli suka ada yang nanya, ikan giling kami dicampur dengan ikan yang lain atau gak. Seperti yang saya bilang pembeli bisa lihat sendiri proses penggilingan ikannya, yang kami jual hanya ikan gabus tanpa tambahan ikan lainnya,” katanya saat dibincangi Tribun yang tengah sibuk menggiling ikan gabus.

Tidak hanya menemui pembeli yang bertanya tentang ikan gilingnya dicampur dengan ikan lainnya atau tidak, Edi juga menemui pembeli yang sampai sekarang menjadi pelanggannya.

“Pelanggan saya yang satu ini bahkan meminta sample ikan dan data saya. Hal ini dia lakukan karena  sebagai syarat untuk mendapatkan halal dari MUI. Ya kami turuti dan alhamdulillah sampai sekarang menjadi pelanggan tetap saya,” jelasnya.

Edi yang ditemani anak perempuannya yang merupakan lulusan Teknik Kimia Unsri ini terlihat sabar menghadapi pembeli.

Tugas anak Edi adalah menjaga meja kasir sekaligus membungkus ikan yang sudah digiling oleh ayahnya, pembeli pun terlihat sabar menunggu sembari melihat proses penggilingan ikan.

Proses penggilingan ikan ini pun tidak terlihat ribet, pantauan Tribun Edi langsung mengambil ikan yang diantar oleh penjual ikan segar yang dimana ikan gabus tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu dari kulit dan kepalanya.

Setelah bersih ikan gabus tersebut diserahkan ke Edi, kemudian oleh Edi ikan gabus tersebut dibersihkan lagi menggunakan air bersih setelah dirasa bersih, ikan diperas supaya saat digiling ikan tidak benyek.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved