Berita Palembang
Gelar Worksop Energi Baru Terbarukan, Pemuda Muhammadiyah Palembang Hadirkan Praktisi Hingga Dewan
Sampai dengan tahun 2019 lebih dari 90 persen, pasokan energi primer di Indonesia berasal dari minyak bumi, batubara dan gas.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam upaya memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Sumsel, Pemuda Muhammadiyah Kota Palembang menggelar Workshop Energi Baru dan Terbarukan, melalui bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan masyarakat.
Workshop dihadiri sejumlah narasumber dari Dr Aryansyah Kabid Energi ESDM Sumsel, Yuli Ernawati PhD Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Kota Palembang, Ruspanda Karibullah anggota DPRD Kota Palembang Komisi III, hingga Direktur Dit Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro, di Gedung DPD RI Palembang, Rabu (24/3/2021).
Peserta sendiri terdiri dari Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kota Palembang, Organisasi Otonom Muhammadiyah dan Organisasi Kepemudaan sekota Palembang serta mahasiswa.
Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Palembang Bidang Energi Yadi Febri mengatakan, diperlukan transisi energi bagi masa depan Indonesia khususnya Sumsel.
Sampai dengan tahun 2019 lebih dari 90 persen, pasokan energi primer di Indonesia berasal dari minyak bumi, batubara dan gas.
"Sementara itu hanya 8 persen bersumber dari energi EBT, di sektor kelistrikan saja lebih dari 85 persen pasokan listrik di Indonesia pasti berasal dari energi fosil, padahal Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 432 GW. Atau delapan kali dari total kapasitas pembangkit terpasang saat ini, namun hanya 10.3 Gigawatt energi terbarukan yang sudah dimanfaatkan secara komersial hingga saat ini," kata Yadi.
Diterangkannya, tren global terhadap energi terbarukan, terus meningkat dan tumbuh secara signifikan dalam satu dekade terakhir, namun di Indonesia rata-rata laju penambahan kapasitas terpasang energi terbarukan dalam satu dekade terakhir hanya dikisaran 334 MegaWatt per tahun.
Mengapa Indonesia harus memulai untuk mengakselerasi transisi energi terbarukan sekarang ? Dijelaskan Yadi tren global membuktikan biaya pembangkit energi listrik dari eneri Terbarukan semakin kompetitif.
Disrupsi teknologi di sektor energi terus berkembang seperti teknologi pembangkit listrik tenaga Surya yang dapat di kembangkan secara modular desentralisasi dan demokratisasi.
Pembangkit ini dapat mengubah model bisnis kelistrikan Indonesia di masa depan, karena usaha pembangkitan dan distribusi listrik tidak harus lagi bergantung dari PLN.
"Semakin kita menunda transisi energi terbarukan, maka semakin besar pula potensi jumlah aset pembangkit fosil yang terdampar dari disrupsi harga listrik energi terbarukan, yang semangkin kompetitif hingga pada akhirnya akan menjadi beban ekonomi nasional," ujarnya.
Dengan transisi energi Indonesia berkesempatan untuk meningkatkan ketahanan energi secara berkelanjutan, dan dapat merealisasikan kontribusinya secara signifikan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca serta mendorong kegiatan produktif dengan akses energi berkualitas.
"Di banyak negara proses transisi sudah mulai dilakukan, dan dipersiapkan karena dalam bertransisi tentu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Perubahan ini perlu dimulai sejak dini dan melibatkan semua pemangku kepentingan, agar dampak dari transisi yang dilakukan dapat dikelola dengan baik kita sebagai masyarakat, memiliki peran penting untuk mendorong dan mendukung upaya transisi energi di tanah air, dengan mendesak pemerintah untuk meningkatkan pembauran energi terbarukan yang lebih agresif dan menyusun peta jalan transisi energi nasional," tandasnya seraya nanti PLN bisa menyediakan dan memfasilitasi listrik dan akses energi terbarukan bagi konsumen dan industri.
Baca juga: 17 Tahun Abrip Asep Sempat Dinyatakan Hilang dan Meninggal, Begini Nasib Istri Brimob Asal Lampung
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pria Diduga Bandar Narkoba di Rawas Ilir Muratara, Bawa Ekstasi 100 Butir
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palembang Basyaruddin memberi aspirasi dan messuport semangat bagus tersebut, sehingga menjadikan masyarakay Indonesia khususnya Sumsel sejahterah.
"Kegiatan ini jangan sampai hari ini saja? tapi harus asa tindaklanjut dan perlu kajian serius, sehingga perlu sinergi berbagai pihak termasuk ahlinya," terangnya.
Ia pun menerangkan energi terbarukan itu salah satunya tenaga uap dan diesel, namun sekarang ada geothermal di Sumsel tepatnya di Kecamatan Semende Darat Ulu dan di Tanjung Laut Kabupaten Muara Enim.