Berita Lubuklinggau
Hujan Deras di Lubuklinggau, Dapur Rumah Nenek Eliaroza Ambruk, Sebelumnya Diterjang Puting Beliung
Kejadiannya sangat cepat saat kami sedang membersihkan air dalam rumah, petir besar datang bersamaan dengan dapur longsor.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Eliaroza seorang nenek di Kota Lubuklinggau Sumsel hanya bisa termenung saat melihat puing-puing dapur rumahnya rusak parah.
Saat ini nenek berusia 64 tahun ini
kebingungan untuk memasak, dapur rumahnya rata dengan tanah, akibat talud batas rumahnya ambruk saat hujan deras, Senin (23/3/2021) kemarin.
Ketika peristiwa nahas ini terjadi tidak ada barang-barang yang bisa terselamatkan, semua perabot rumah tangganya ikut tertimbun material talud longsor.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga yang tinggal di RT 01 Griya Perumahan Karya Bakti I Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II ini untuk sementara dibantu tetangga sekitarnya.
Elia bercerita pristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur Kota Lubuklinggau, Senin kemarin, saat itu ia bersama dengan lima cucunya dan anaknya sedang berada dalam rumah.
"Kejadiannya sangat cepat saat kami sedang membersihkan air dalam rumah, petir besar datang bersamaan dengan dapur longsor," ungkapnya pada wartawan, Kamis (23/3/2021).
Ia mengungkapkan, rumahnya mengalami kerusakan sudah dua kali, pertama kali atap kamar rumahnya mengalami kerusakan dua pekan lalu karena diterjang angin puting beliung.
"Sampai sekarang belum diperbaiki karena tidak ada biaya, ditambah kondisi tanah pondasi mulai labil, sehingga atapnya belum diperbaiki sampai sekarang," ujarnya.
Puncaknya saat hujan deras kemarin saat mereka tengah berjibaku membersihkan air hujan yang masuk ke dalam rumah, tiba-tiba tetangga dibelakang rumahnya memberi tahu bila talud rumahnya mulai bergeser.
"Kemudian kami kumpul di depan, saat cucu selesai mengambil magicom di dapur tiba-tiba terdengar brak kami lihat dapur sudah ambruk," ungkapnya.
Ia pun berharap dapur rumahnya kembali diperbaiki oleh pengembang perumahan, karena rumah tersebut masih kredit dan baru ditempatinya lima tahun terakhir.
"Harapannya diperbaiki, karena kreditnya belum lunas, baru jalan lima tahun, sedangkan kreditnya jangka panjang 17 tahun," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sidang Dugaan Korupsi, Wabup OKU Non Aktif Johan Anuar Menangis
Baca juga: Masih Belajar Daring, Guru Harus Kuasai Semua Aplikasi dan Ciptakan Inovasi
Ketua RT 01 Bedu Fatawari mengatakan, sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak pengembang dan pihak pengembang sudah turun kelapangan.
"Sudah kami laporkan, rencananya kata pengembang mau membantu dan memperbaiki, karena masih tanggung jawab dari pengembang," ungkapnya.
Dilokasi terpisah, Ketua RT 8 Riki Suyono menjelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukannya bersama dengan RT 7 diketahui ada 14 rumah yang terimbas banjir di wilayah Karya Bakti akibat hujan deras kemarin.