Berita Muratara
Walau Dilarang Penyetruman Ikan di Muratara Masih Ada, Ini Tanggapan Bupati Devi Suhartoni
Ikan kecil-kecil itu mati semua kalau disetrum, lalu bagaimana kelangsungan ekosistem di sungai kalau (setrum) ini dibiarkan
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengingatkan kepada warga yang masih suka menyetrum ikan agar segera berhenti sebelum ditindak.
"Berhetilah menyetrum ikan, karena nyetrum itu tidak baik, sebab ikan bukan untuk kita sendiri, tapi untuk orang banyak," ujar Devi.
Dia konsisten terus melarang warga mencari ikan dengan cara menyetrum karena dapat merusak ekosistem yang ada di sungai.
Dirinya tidak akan tinggal diam dan bakal gencar melakukan patroli guna menjaga kelestarian dan biota ikan di sungai.
"Minta tolong nian, berhentilah, lebih baik cari ikan secara tradisional saja, saya tidak mau lagi lihat orang nyetrum ikan," tegasnya.
Devi menambahkan, kedepannya orang-orang yang suka menyetrum ikan akan dipanggil, didata dan dibina.
Menurut dia, Pemkab Muratara melarang penyetruman ikan karena berdampak langsung pada sumber ekonomi bagi masyarakat.
Banyak nelayan tradisional yang mengeluh karena susah mencari ikan akibat penyetruman, sebab setrum bisa membunuh anak-anak ikan.
"Kalau ikan langka, otomatis harganya di pasar jadi mahal, masyarakat juga yang dirugikan," ujar Devi.
Pelarangan penyentruman ikan di sungai, lanjut Devi, sudah diatur dalam Undang-Undang tentang Pencemaran Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Perlindungan Biota Sungai.
"Penyetruman ikan dapat merusak ekosistem biota sungai, maka kami terus jaga sungai dari pelaku-pelaku penyetruman ikan," katanya.