Profil Rita Suryani

Profil Rita Suryani Istri Bupati Muratara yang Juga Anggota DPRD Sumsel

Mengenal sosok Hj Rita Suryani, istri dari Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), H Devi Suhartoni. Wanita berkarisma yang murah senyum

Penulis: Rahmat Aizullah |
tribunsumsel
Mengenal sosok Hj Rita Suryani 

Dia juga pernah bekerja di perusahaan tambang PT Newmont Nusa Tenggara yang beroperasi di bidang tambang batu hijau, tembaga hingga emas.

Rita bekerja di perusahaan yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu bersama suaminya Devi Suhartoni dari tahun 1997 sampai 2003.

"Dari tahun 2008 sampai 2019, saya bekerja di PT Equipment Reliability Management di Balikpapan," ungkapnya.

Rita Suryani menikah dengan sang suami Bupati Muratara Devi Suhartoni pada tahun 1993.

Mereka telah dikaruniai tiga orang anak yang terdiri dari dua laki-laki dan seorang perempuan.

Ketiga anak mereka yakni Febri Perta Pratama, Della May Leivera, dan Atsal Faiz.

"Saya memang harus pandai membagi waktu sebagai seorang ibu, anggota DPRD, juga sebagai istri kepala daerah," katanya.

Rita Suryani kini kembali menjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Muratara.

Dia kembali menduduki jabatan lamanya setelah suaminya naik tahta dari wakil bupati menjadi bupati hasil Pilkada Muratara 2020.

Sebelumnya Rita Suryani menjadi Ketua TP PKK Muratara selama dua tahun, dari 2015 sampai 2017.

Saat itu Rita yang merupakan istri wakil bupati menjadi Ketua TP PKK karena Bupati Muratara Syarif Hidayat tidak memiliki istri.

Rita Suryani kemudian digantikan oleh istri baru Bupati Syarif Hidayat yakni Lia Mustika yang dinikahinya pada 23 Desember 2017.

"Program unggulan saya dulu akan saya angkat kembali dan lebih dikembangkan lagi," kata Rita.

Dia menjelaskan, sebagai Ketua TP PKK memiliki program unggulan yaitu memunculkan keindahan batu alam Muratara.

"Kita punya batu teratai namanya, atau disebut batu tawon, nah ini kita aplikasikan menjadi batik khas Muratara," jelas Rita.

Dia akan terus mengembangkan batik dari corak batu teratai tersebut agar bisa menjadi produk unggulan.

"Target kita nanti ada satu desa menjadi sentra songket dan batik batu teratai, dan ini tentu bisa menambah pendapatan kaum ibu-ibu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved