Alibi Aipda Roni Saputra Buang 2 Jasad Gadis di Tempat Berbeda, Fakta-fakta Pembunuhan Terkuak
Nainggolan menegaskan bahwa cepatnya kasus terungkap adalah bukti ketegasan Ditreskrimum menindak pelaku meski anggota kepolisian sendiri.
Ia menerangkan setelah permasalahan terjadi di RTP, Roni kemudian membawa kedua korban tersebut untuk dibawa ke hotel.
"Jadi setelah permasalahan kemarin, datanglah si korban dengan membawa satu orang temannya kemudian langsung si pelaku ngajak mereka pergi. Tiga orang mereka di mobil. Ternyata dia membawa ke salah satu penginapan yang ada di daerah Padang Bulan," ungkapnya.
Lalu, Nainggolan menjelaskan di tempat tersebutlah pelaku dieksekusi pelaku dengan cara dicekik di leher.
"Disitulah dia melakukan eksekusi dengan cara mencekik kedua korban dan meninggal di tempat," ungkapnya.
Setelahnya, kedua korban yang masih belia tersebut dibuang di dua tempat yang berbeda yaitu di Serdangbedagai dan Kota Medan.
"Kemudian membuang mayatnya di dua tempat. Si Phl dibuangnya di sekitar Kabupaten Serdangbedagai sementara temannya disekitar Kelurahan Pulo Brayan," ujarnya.
Nainggolan menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara pelaku dengan korban Rizka Fitria yang bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Belawan.
"Sakit hati, hanya sakit hati karena si korban itu pegawai harian lepas di Polres Belawan bukan hubungan cinta, mungkin adalah masalahnya," bebernya.
Ia membeberkan saat diperiksa pelaku menyebutkan motif membunuh karena sakit hati.
"Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu," jelasnya.
Terkait, apakah kedua korban diperkosa terlebih dahulu, Nainggolan tak menahu termakr teknisnya. "Enggak tahu, teknisnya ke Serse," bebernya.
Sempat Cekcok di Polres
Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut di Polres sebelum terjadi insiden pembunuhan
Insiden pembunuhan itu berawal saat korban Rizka Fitria mendatangi tersangka oknum Polres Pelabuhan Belawan yang sedang berjaga.
Saat itu, korban datang untuk menanyakan titipan tahanan di Rumah Tahanan Polisi (RTP).