Inilah Dia Polwan yang Curiga Sejak Awal Tentang Penculikan Zaky, Sendiran Ia Jemput Korban

Dikenal tegas dan juga penyayang terhadap anak-anak membuat Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Palembang (PPA)

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Prawira Maulana
TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN
Iptu Fifin ditemui di ruang kerjanya menjelaskan kronologi penjemputan Dzaki di Km 11, Senin (22/2/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dikenal tegas dan juga penyayang terhadap anak-anak membuat Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Palembang (PPA) dikenal banyak orang. 

Nama Iptu Fifin mencuat saat kasus penculikan Zaky terungkap. Dalam rekaman video yang tersbar tampak Iptu Fifin berbincang dengan seorang laki-laki yang mengaku menemukan Zaky. Belakangan laki-laki itu adalah pelaku penculik Zaky.

Kasubnit Perlindungan Perampuan dan Anak tersebut ialah seorang polwan Iptu Fifin Sumailan. Iptu Fifin lulusan Semaba PK Polwan tahun 1997/1998 dan langsung pendidikan di Jakarta selama 11 bulan. 

Setelah itu Iptu Fifin penempatan di Spri Kapolda Sumsel selama dua tahun, setelah itu ia kembali mendapatkan Spri Kapolda dan ditempatkan di Ditlantas Polda Sumsel bagian BPKB. 

"Setelah itu saya mutasi lagi ke Polrestabes Palembang menjadi Spri Kapolrestabes Palembang tahun 2020. Sampai akhirnya saya menjadi Kasubnit PPA Polrestabes Palembang," ujarnya Senin (22/2/2021).

Ia menjelaskan, bahwa sebelumnya karirnya ialah di bagian lalu lintas.  "Di Reskrim ini baru tujuh bulan," katanya. 

Ia mengungkapkan selama tujuh bulan di PPA Polrestabes Palembang, ia beserta anggotanya berhasil mengungkap kasus perdagangan anak, kemudian jual beli perempuan dan trakhir berhasil mengungkap kasus threesome. 

"Saya berharap ke depannya PPA tetap eksis, tetap memberantas kejahatan terhadap anak-anak juga perempuan agar kejahatan di kota Palembang bisa diberantas," katanya. 

Selain menjadi polwan ia juga menjadi sosok ibu bagi tiga orang anaknya. "Selain menjadi polwan saya juga mengurusi anak-anak dan juga suami saya. Karena itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai ibu dan juga istri," bebernya. Diketahui Iptu Fifin mempunyai tiga orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. 

 
Bongkar Penculikan 

ptu Fifin mengatakan, bermula saat Unit PPA diperintahkan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana untuk mempersiapkan bahan rekontruksi penculikan tersebut besok paginya. 

Sikira pukul 02.30 WIB, Iptu Fifin menjelaskan turun dari kantornya.

Kemudian ia mendapatkan telpon dari seorang laki-laki yang mengatakan melihat Zhaki (4) dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup sedang berjalan kaki di kawasan Kebun Sayur Kecamatan Sukarami Palembang pada Sabtu (20/2/2021) malam. 

Lalu korban dibawa laki-laki tersebut ke rumah tetangganya. 

Lantaran tidak percaya Iptu Fifin meminta foto maupun vidio Zhaki. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved