Berita Politik
Dituding Pengaruhi Kader Demokrat di Sumsel 'Lawan' AHY, Dirut PD Pasar Palembang Jawab Ini
Siapa saya bro, masak mampu mempengaruhi Ketua DPC, saya kan bukan pengurus. Masak DPC mau dipengaruhi oleh orang biasa, atau diluar partai.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mantan Wakil Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang saat ini menjabat Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya Abdul Rizal membantah keras tudingan sejumlah pengurus DPD Demokrat Sumsel dan DPC Palembang yang menyatakan dirinya mempengaruhi pengurus lainnya untuk melawan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selalu Ketum Partai Demokrat saat ini.
Menurut Rizal, dirinya saat ini bukan pengurus Partai Demokrat lagi, sejak dirinya mengikuti seleksi sebagai Dirut PD Pasar Palembang Jaya.
"Saya sudah keluar dari partai, semenjak saya ikut mendaftar tes sebagai Dirut PD Pasar. Jadi, saya sudah mengundurkan diri dari partai, dan sampai sekarang saya bukan pengurus partai," tegas Abdul Rizal saat dihubungi Tribun Sumsel.com, Senin (22/2/2021).
Diterangkannya Abdul Rizal, ia tidak ada kaitannya lagi dengan partai Demokrat dan saat ini ia fokus untuk membesarkan PD Pasar Palembang Jaya.
"Saya tidak hubungan lagi dengan partai," tuturnya.
Ditambahkan pria yang dikabarkan dekat dengan mantan anggota DPR RI dari Sumsel Syofwatillah Mohzaib ini dengan bukannya kader Partai Demokrat, ia tidak mungkin memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi kader Demokrat se-Sumsel untuk menggerakan KLB partai Demokrat.
"Siapa saya bro, masak mampu mempengaruhi Ketua DPC, saya kan bukan pengurus. Masak DPC mau dipengaruhi oleh orang biasa, atau diluar partai, mengingat DPC- DPC se Sumsel adalah orang- orang terpilih dan hebat, masak mau dipengaruhi oleh orang luar," bantahnya.
Sebelumnya, kemelut Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ketua umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus dirongrong eks kader partai Demokrat seperti Marzukie Alie dan Syofwatillah Mohzaib (Opat) yang notabanenya orang Sumsel, dengan mendorong dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) maupun mengadu domba dengan partai lain.
Baca juga: Vaksin Untuk Tahap Kedua Mulai Dikirim Besok ke Sumsel, Produksi PT Bio Farma
Baca juga: Kejari Prabumulih Bakal Tetapkan Sejumlah Tersangka Dugaan Korupsi KMKWA
Baca juga: Cara Mudah Budidaya Anggrek Hingga Berbunga, Tips Dari Pembudidaya Anggrek Gandus
Partai Demokrat Sumsel sendiri berharap keduanya sebagai senior di partai Demokrat, untuk menghentikan manuver- manuvernya yang dianggap memecah dan merugikan partai. Apabila masih dilakukan, kader Demokrat tidak akan berdiam diri, dan akan membuka kebobrokan kader yang dianggap penghianat tersebut.
"Jadi berhentilah untuk menyuarakan KLB dan lainnya, karrna kita tahu kepemimpinan AHY dinggap berhasil, ini dibuktikan dengan elektabilitas partai Demokrat yang kian meningkat kinerjanya, dan juga dirasakan langsung oleh masyarakan terutama dimasa covid-19 saat ini," kata ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki yang didampingi Wakil Ketua DPD Chairul S Matdiah, di Palembang, Senin (22/2/2021).
Dalam kesempatan itu juga, Ishak yang didampingi Sekretaris DPC Demokrat Palembang Anton Nurdin dan Bendahara Zainal Abidin mengingatkan kepada MA dan Opat, agar tidak melupakan jasa partai Demokrat dan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sempat mengantarkan keduanya jadi anggota senayan (DPR RI). Namun, keduanya terkesan ingin mengadu domba antara dua tokoh nasional, terkait hubungan antara Presiden ke 6 SBY dengan Presiden ke 5 Megawati Soekarno Putri selama ini.
"Beliau (MA) selama ini telah diberikan kesempatan sebagai Sekjen PD, dan ketua DPR RI. Dimana, kita tahu juga apa yang dilakukan itu tidak luput daripada jabatan dan pengaruh pak SBY saat itu selaku Ketum partai Demokrat dan Presiden. Jadi kita ingatkan mereka jangan ibarat kacang lupa pada kulitnya," tegas anggota DPR RI ini.
Mantan Wakil Gubernur Sumsel ini pun mengajak kepada kader- kader Demokrat se Sumsel, untuk berbicara kepublik dalam membuka terang kesolidtan dan kekompakan mendukung ketum AHY yang dipilih secara aklamasi selama ini.
"Kader- kader yang ada juga harus bicara kepublik, jika kita tidak ingin di adu domba dan kita siap buka aib- aib yang ada di MA selama ini. Sebab, apa yang disampaikan ada bukti dan fakta- fakta seperti yang disampaikan DPP, apalagi Opat yang juga pernah duduk sebagai Sekretaris DPD Sumsel hingga menjabat anggota DPR RI. Harapan saya, karena kita hormati keduanya sebagai tokoh dan senior Demokrat, mohon dihentikan manuver- manuver dan nyinyir yang disuarakan MA ke publik," tandasnya
Ishak sendiri memastikan, kepengurusan Partai Demokrat di Sumsel sampai saat masih solid, dan pihaknya sendiri mengakui tidak menampik jika ada kader yang terendus berkhianat yang saat ini berada dikepengurusam DPC PALI namun bekerja di salah satu BUMD kota Palembang dan akan segera diberikan sanksi.