Berita Lahat

Sosok Pelajar Asal Lahat Pembobol Situs Kejaksaan, Menyukai IT Sejak SD, Meretas Data Pegawai

Warga Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan, hari ini dikagetkan oleh kabar seorang pelajar telah diamankan karena membobol situs Kejaksaan Agung

Editor: Wawan Perdana
Unsplash/ Clint Patterson
Ilustrasi Hacker : Seorang siswa SMA asal Lahat, Sumsel, membobol situs resmi kejaksaan kejaksaan.go.id. Pelaku menyukai IT sejak SD 

Sementara informasi lain yang berhasil dihimpun, bahwa [elajar itu adalah warga Lahat namun bersekolah di Palembang.

Motif pelaku sendiri lantaran ingin mendalami dunia internet.

Tidak Diproses Hukum

Seorang siswa SMA asal Lahat, Sumsel, membobol situs resmi kejaksaan kejaksaan.go.id. Ia meretas data-data pegawai, kemudian dijual seharga Rp 400 ribu.

Siswa berinisial MFW (16 tahun) itu sempat diamankan, namun dipulangkan dan tidak diproses hukum lagi atas perintah Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Oleh MFW, ternyata data yang diretasnya berisi data-data pegawai dan dijual seharga Rp 400 ribu.

“Hasil penelusuran tim Kejaksaan juga kerja sama dengan BSSN, serta komunitas hacker, didapat sumber data yang berkembang berupa identitas diri MFW lengkap dengan NIK, tempat tanggal lahir. "

"(Pelaku) berusia 16 tahun dan masih bersekolah, alamat yang bersangkutan di Lahat, Sumatera Selatan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Leonard Eben Ezer Simanjuntak pada awak media, Jumat (19/2/2021).

Setelah mendapat identitas tersebut, kata Leonard, tim Kejaksaan kemudian mengamankan MFW pada Kamis (18/2/2021) di rumahnya di Kabupaten Lahat.

Leonard menyatakan MFW kemudian dibawa ke kantor Kejagung di Jakarta bersama orang tuanya.

Menurut Leonard data-data yang diretas MFW seluruhnya bersifat publik.

"Sumber data yang dijual merupakan data yang ada pada website Kejaksaan RI dengan tautan http://www.kejaksaan.go.id yang sifatnya terbuka untuk umum atau publik dan tidak terhubung secara langsung dengan database kepegawaian yang ada pada aplikasi," ungkapnya.

Ia menegaskan, tidak ada peretasan data yang bersifat rahasia.

Data-data itu dijual MFW di Raid Forums yang kemudian dicoba dibeli oleh tim Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) untuk penelusuran.

Leonard mengungkapkan info peretasan data pegawai pertama kali diterima pada Rabu (17/2/2021) sekitar pukul 14.55 WIB. Data itu kemudian diduga dijual kembali.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved