Ratusan Warga Tiga Desa di Tuban Ini Mendadak Jadi OKB, Polisi dan TNI Makin Rutin Patroli

Ratusan warga tiga desa di Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder setelah menerima uang penjualan lahan untuk proyek kilang Pertamina

Editor: Wawan Perdana
Kompas.com/ Hamim
Anggota TNI patroli dan memberikan edukasi kepada warga desa di Tuban, Jumat (19/2/2021). Ratusan warga tiga desa di Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder setelah menerima uang penjualan lahan untuk proyek kilang Pertamina. 

TRIBUNSUMSEL.COM, TUBAN-Ratusan warga tiga desa di Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder setelah menerima uang penjualan lahan untuk proyek kilang Pertamina.

Rata-rata warga mendapat uang sebesar Rp 8 hingga 10 miliar.

Beberapa orang lainnya mendapat uang lebih dari Rp 20 miliar.

Kehidupan orang kaya baru (OKB) di tiga desa ini menjadi perhatian masyarakat banyak.

Aksi borong mobil yang dilakukan warga desa ini bahkan menjadi viral hingga ke luar negeri.

Atas fenomena ini, aparat meningkatkan keamanan di tiga desa ini.

Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, patroli keamanan di tiga desa di Tuban yang warganya mendadak jadi miliarder ditingkatkan.

Baca juga: Meski Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Dibeli Pertamina, Sodir Warga Tuban Ngaku Tekor, Ini Penyebabnya

Hal itu untuk mengantisipasi orang yang berniat buruk karena fenomena kaya mendadak tersebut.

Ketiga desa itu adalah Desa Sumurgeneng, Desa Wadung, dan Desa Kaliuntu.

"Jadi meningkatkan perhatian kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) itu pasti lah," kata Ruruh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Salah satu upaya dengan meningkatkan intensitas patroli rutin anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa di lapangan.

Termasuk mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain.

"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," ucap Ruruh.

Patroli setiap hari Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo mengaku hampir setiap hari berada di wilayah itu untuk memantau keamanan.

Pihaknya bersama Bhabinkamtibmas juga intens membangun komunikasi dengan warga agar perkembangan informasi situasi dan kondisi keamanan desa tetap terpantau.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved