Warga Ngamuk Bunuh Buaya Cumping yang Tewaskan Bocah 8 Tahun, Sudah Akrab dengan Anak-anak

Korban dikatakan mengalami luka ringan di bagian kepala, menurut Randya, yang membuat nyawa korban tak tertolong adalah karena buaya menyeretnya ke ke

Editor: Weni Wahyuny
(Dok.Sahaluddin)
Buaya cumping, penghuni sungai Mansapa Nunukan Selatan dibunuh karena menewaskan bocah 8 tahun, Cumping sudah bertahun tahun menghuni sungai tersebut dan akrab dengan warga sekitar 

Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengatakan, sesaat sebelum kejadian, korban tengah mencuci tali bentang rumput laut di pinggir sungai bersama temannya Saidi (12).

‘’Dia melihat temannya agak ke tengah sungai dan berniat menghampiri, saat itulah dia disambar buaya di bagian kepala,’’terangnya.

Korban dikatakan mengalami luka ringan di bagian kepala, menurut Randya, yang membuat nyawa korban tak tertolong adalah karena buaya menyeretnya ke kedalaman sungai.

‘’Luka di kepala tidak terlalu parah, tapi karena dia dibawa masuk air dan lumayan lama, itu yang membuatnya meninggal,’’katanya.

Jasad bocah itu saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka, sementara bangkai buaya diamankan petugas Pemadam Kebakaran Nunukan.

Kasus Serupa : Diserang Buaya saat Menyabit Rumput

Seorang warga berinisial N (50) ditemukan tewas setelah dimangsa buaya.

Hal tersebut terjadi di Sungai Batang Masang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Kamis (11/2/2021).

N yang sedang menyabit rumput di tepi sungai Batang Masang dilaporkan hilang pada hari itu.

Pada Jumat (12/2/2021), N ditemukan tewas mengambang di sungai.

Saat ditemukan, sebagian tubuhnya seperti tangan dan kaki hilang, serta ada bekas gigitan buaya.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam turun ke lapangan melakukan identifikasi dan menyimpulkan bahwa serangan buaya terjadi karena ada oknum warga yang meracuni sungai sebagai habitat buaya.

"Berdasarkan keterangan beberapa warga kepada BKSDA, dua hari sebelum korban dilaporkan hilang, warga melihat ada oknum warga dari luar meracuni sungai dengan cairan tertentu," kata Kepala BKSDA Agam Ade Putra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya (tribunsumsel.com/khoiril)

"Ternyata sebelum kejadian ada oknum warga yang meracuni sungai sehingga buaya menjadi marah dan menyerang," kata Ade.

BKSDA sudah menyampaikan hal itu kepada wali nagari atau kepala desa beserta perangkatnya.

Baca juga: Tak Menyangka akan Kaya Mendadak, Siti Beli 2 Mobil Langsung, Berangkatkan Haji 9 Anggota Keluarga

Baca juga: Geger Buaya Kuning Keemasan Diam Saja saat Dielus, Dicium hingga Diselimuti Sarung oleh Warga

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved