Rocky Gerung Sebut Partai Demokrat Berhak Tuduh Istana Sebagai Komplotan Usai Isu Kudeta AHY Muncul
Rocky Gerung Sebut Partai Demokrat Berhak Tuduh Istana Sebagai Komplotan, Usai Isu Kudeta AHY Muncul
"Saya baca tadi di media massa bahwa Partai Demokrat bereaksi keras karena menganggap permainan politik kok nggak etis."
"Walaupun ini sebetulnya hal yang biasa di dalam politik, intai mengintai, kan ada tradisi untuk membelah partai," sambungnya.
Dan Rocky merasa tudingan Demokrat terhadap Moeldoko sangat masuk akal.
Hal ini lantaran Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang sangat matang di dunia politik,
Jadi menjadi hal yang wajar jika Moeldoko berambisi untuk maju pada Pemilu 2024.
"Tapi sialnya yang disebutkan ingin mengkudeta itu Pak Moeldoko."
"Itu masuk akal, karena Pak Moeldoko kan tokoh yang sudah matang secara politis, karena itu beliau pasti ingin mencalonkan diri di 2024," paparnya.
Namun saat ini yang menjadi tanda tanya, apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan restu kepada Meoldoko untuk kembali bermanuver.
Karena menurut Rocky Gerung kudeta yang akan dilakukan pada Demokrat sudah gagal.
"Nah yang jadi blunder adalah apakah betul Moeldoko direstui Jokowi untuk manuver yang gagal ini, disebut sebagai kudeta yang gagal," ucapnya.
Dan bukan suatu kesalahan jika Demokrat menuduh Istana menjadi komplotan.
Karena saat ini Demokrat menjadi bagian oposisi.
"Poin saya, Partai Demokrat berhak untuk menuduh istana sebagai satu komplotan karena memang Partai Demokrat akhir-akhir ini mengambil sikap beroposisi, jadi masuk akal juga kalau Agus Harimurti sebagai ketua partai langsung minta keterangan dari Pak Jokowi," ungkapnya.
Namun Rocky Gerung menilai bahwa hal ini akan menimbulkan ketegangan antara pemerintah pusat dengan SBY.
"Itu nanti Pak Jokowi akan kroscek Pak Moeldoko, lalu terjadi percakapan Moeldoko dan Jokowi, lalu mungkin terjadi ketegangan antara SBY dan Istana, karena informasinya lagi ditunggu publik."