Megahnya Jembatan Ogan di Tol Kayuagung-Palembang, Berbentuk Candi Gapura Sriwijaya
Pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan (Sumsel) begitu pesat, bahkan di Sumsel sudah memiliki beberapa tol seperti tol Kapal Betung
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan (Sumsel) begitu pesat, bahkan di Sumsel sudah memiliki beberapa tol seperti tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung).
Dalam pembangunan Tol Kapal Betung ada tiga jembatan yang dibangun yaitu Jembatan Ogan, Jembatan Musi yang digadang - gadang menjadi Jembatan Musi V dan Jembatan Kramasan.
Bahkan Presiden Jokowi sudah meninjau secara langsung tol Kayuagung-Palembang dan Jembatan Ogan.
"Presiden Jokowi didampingi langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada saat peresmian Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung menyempatkan meninjau langsung tol bahkan melihat keunikan dari Jembatan Ogan," kata Deputy Pembangunan Jalan Tol Kapalbetung Yusuf Ar Rosadi, Rabu (27/1/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, ada permintaan dari Menteri PUPR pada saat acara topping off site clousure, agar Jembatan Ogan diberi sesuatu yang megah.
"Supaya jembatan terpanjang ini tidak terkesan jembatan biasa saja, maka kami memberi keunikan pada jembatan ini diantaranya ada gapura yang kami pasang pada Pier 14 dan Pier 15 dan icon pada parapet didesain jenis songket sebagai kebesaran khas Sumatera Selatan," katanya.
Ia menjelaskan, konsep dalam mendesain gapura ini merupakan hasil transformasi atau pengembangan bentuk arsitektur secara kontemporer dari bentuk arsitek Candi Gapura Sriwijaya di Desa Rimba Kaki Gunung Dempo Pagaralam.
Selain bentuknya yang indah serta untuk candi gapura menjadikan acuan desain icon gapura Jembatan Ogan. Kami dalam mendesain ini juga berasitensi ke PUPR dan juga ke Gubernur Sumsel, dimana
ada penambahan tanjak pada puncak gapura ini dan juga memberikan lambang PUPR.
Lalu icon pada parapet didesain jenis songket sebagai kebesaran khas Sumatera Selatan.
Menurutnya keistimewaan Jembatan Ogan yaitu merupakan Jembatan jenis balance cuntilever dengan bentangan adalah 180 meter dan lebar 2 x12,7 meter dua lajur.
Dengan bentangan dan lebar ini maka konstruksi jenis balance cuntilever seperti ini adalah baru pertama ada di Indonesia ini yang menyebabkan jembatan ini menjadi Istimewa.
"Letak Jembatan Ogan berapa pada KM 364, yang menghubungkan antara Desa Rasau dengan Desa Harapan Kecamatan Pamulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI)," katanya.
Lalu secara kontruksi Jembatan Ogan terdiri dari jembatan pendekat dengan menggunakan konstruksi pile slab dan PCI Girder dengan panjang 2x610 meter dan lebat 2x12.7 meter.
Jembatan utama dengan menggunakan konstruksi Balance Cuntilever dengan panjang 380 meter dan lebar 12.7 meter. Secara keseluruhan panjang jembatan ini 1.675 meter.