Berita Ogan Ilir

Pembebasan Lahan Tol Indralaya-Prabumulih Tahap I Rampung Februari, Harga Per Meter Mulai Rp 30 Ribu

BPN Ogan Ilir saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan pembebasan lahan tol Indraprabu. Setelah ini penyerahan hasil laporan ke Kemen PUPR

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
DOKUMENTASI HUTAMA KARYA
Pembangunan tol Palindra latar belakang hamparan kebun tebu di belakang komplek perkantoran terpadu Pemkab Ogan Ilir di Indralaya. Tol Indralaya Prabumulih pun menyajika panorama serupa. Pekerjaan Tol Indraprabu ditarget rampung Juli 2022. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Badan Pertahanan Nasional (BPN) memastikan proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol Simpang Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) berjalan lancar.

Kepala Kantor BPN Ogan Ilir, Manatar Pasaribu mengatakan, proses pengadaan tanah merupakan salah satu dari beberapa tahap yang dilaksanakan BPN.

"Ada tahapan perencanaan, persiapan dan pelaksanaan. BPN Ogan Ilir saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan pembebasan lahan tol Indraprabu. Setelah ini penyerahan hasil laporan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Manatar kepada wartawan di Indralaya, Senin (25/1/2021).

Manatar menjelaskan, Tol Indraprabu meliputi lahan di tiga daerah kabupaten dan kota, salah satunya Ogan Ilir.

Di Ogan Ilir terdapat lima kecamatan yang terkena pembebasan lahan yakni Indralaya Utara, Indralaya, Tanjung Batu, Payaraman dan Rambang Kuang.

"BPN dalam hal ini kapasitasnya sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah. Ada juga aparat dari Polri, Kejaksaan dan perangkat desa di lokasi pembebasan lahan," terang Manatar.

BPN Ogan Ilir menjelaskan, lahan tol yang dibebaskan di lima kecamatan di Ogan Ilir terbagi dalam dua tahap.

Pembebanan lahan tahap I yang dilaksanakan sejak Agustus 2019 lalu, seluas 1.215.015,2462 meter persegi terdiri dari 655 bidang tanah dengan lahan untuk trase tol sepanjang 10,5 kilometer.

Dari total tersebut, 42 persen atau 273 bidang lahan sudah validasi atau diganti rugi.

Sementara lahan yang sedang dalam tahap konsinyasi atau dititipkan pada pengadilan sebanyak 49 persen atau 321 bidang.

"Ada lagi lahan yang sedang dalam proses, artinya belum lengkap dokumen, persoalan tanah warisan dan sebagainya. Itu jumlahnya masih 6 persen atau 42 bidang," jelas Manatar.

"Targetnya, tahap I ini rampung awal Februari nanti," imbuhnya.

Kepala Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Ogan Ilir, Manatar Pasaribu.
Kepala Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Ogan Ilir, Manatar Pasaribu. (TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA)

Dilanjutkan Manatar, sementara untuk pembebasan lahan tahap II seluas 2.051.690, 8884 meter persegi terdiri dari tanah 426 bidang sepanjang 38,48 kilometer telah dimulai sejak April 2020 lalu.

Dari total tersebut, 60 persen lahan atau sudah 256 bidang tanah sudah validasi.

Sementara lahan yang masih konsinyasi tinggal 2 persen atau 8 bidang tanah saja.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved